Pertanian Modern Genjot Produktivitas Pertanian di Perkotaan
Pertanian di perkotaan membutuhkan sentuhan teknologi modern di tengah keterbatasan lahan pertanian yang ada. Petani dan kelompok wanita tani (KWT) Kota Tasikmalaya melakukan studi komparasi untuk pengembangan kapasitas petani perkotaan.
LEMBANG. Pertanian merupakan sektor strategis yang memberi kepastian terhadap kesejahteraan masyarakat. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “Produktivitas sektor pertanian di Indonesia selama 3 tahun ini terus mengalami peningkatan yang sangat baik.
Nilai tukar petani atau NTP naik 111,8 persen, kemudian ekspor pertanian tumbuh di atas 15 persen,” tuturnya. Mentan SYL berharap semua orang terlibat dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia.
Sumberdaya manusia pertanian menjadi faktor penting berjalannya pembangunan pertanian. Seperti yang diungkapkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. “Kunci keberhasilan pembangunan sebuah bangsa diawali dengan pembangunan SDM baik itu pendidikannya, pelatihannnya, dan penyuluhannya," katanya.
Dalam rangka mengembangkan kapasitas petani, Dinas ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya mengajak petani dan kelompok wanita tani (KWT) Kota Tasikmalaya berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Kamis (6/7/2023). Rombongan diterima secara resmi oleh Tim Manajemen BBPP Lembang didampingi koordinator widyaiswara. Tampak hadir pula anggota komisi II DPRD Kota Tasikmalaya.
Rombongan diajak berkeliling lahan praktik Inkubator Agribisnis BBPP Lembang seluas 2,5 hektar. Zona pertama yaitu screen tanaman hias sukulen dan kaktus. Dijelaskan oleh widyaiswara, Cece Mulyana, tentang perbanyakan kaktus dan sukulen yang cukup mudah sehingga bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Selanjutnya, di zona green house yang sedang dibudidayakan tomat cherry, peserta memperoleh penjelasan penerapan smart farming. Widyaiswara sekaligus Manajer Inkubator Agribisnis, Toni Nugraha, menjelaskan singkat budidaya tanaman di green house yang menerapkan otomatisasi untuk penyiraman dan pengaturan suhu kelembapan.
Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, ibu-ibu kelompok wanita tani tampak tertarik dengan produk olahan pangan yang ada seperti eskrim jagung dan sorbet mangga. Ini dapat menjadi alternatif bisnis pertanian dari hulu hingga hilir yang dapat memberi keuntungan optimal.
Kunjungan kali ini berakhir di laboratorium kultur jaringan. Diberikan penjelasan tentang proses perbanyakan tanaman dengan kultur jaringan yang dapat menghasilkan berjuta-juta tanaman sesuai induknya.
Gilman Mawardi, anggota Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, mengatakan, “Setelah berkeliling, saya melihat BBPP Lembang sudah banyak menerapkan berbagai teknologi pertanian yang bisa diterapkan khususnya untuk pembangunan pertanian di Kota Tasikmalaya. Dengan lahan pertanian terbatas di perkotaan, berbagai inovasi seperti rumah pangan lestari dan green house cocok untuk diaplikasikan pada pertanian perkotaan,” katanya.
“Semoga dengan menerapkan semuanya bisa meningkatkan kesejahteraan petani di Kota Tasikmalaya dan menjadi motivasi bagi generasi muda agar mau menekuni bisnis pertanian,” ujarnya.