Giatkan Peran Generasi Milenial Majukan Sektor Pertanian
Salah satu Standar Pelayanan Publik Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang adalah kegiatan Praktik Kerja Lapangan atau Magang. Berbagai sekolah kejuruan pertanian dan umum serta universitas pertanian dan umum setiap tahunnya secara kontinu mengirimkan siswa-i dan mahasiswa-i nya untuk praktik dan belajar pertanian di BBPP Lembang.
LEMBANG.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta para generasi milenial mampu membawa
pertanian di masa depan yang berdaya saing di dalam dan luar negeri, baik di
hulu maupun hilir. Diantara upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
meningkatkan manajemen pascapanen dan pengolahan hasil sehingga kualitas produk
bisa lebih bagus, menciptakan packing
yang menarik sehingga harga bisa naik dengan akses pasar yang luas.
"Pertanian
adalah sebuah masa depan yang pasti dibutuhkan. Pertanian tidak hanya beras
saja, tidak hanya jagung, tidak hanya singkong, pertanian tidak hanya kopi.
Akan tetapi banyak turunan yang bisa di hasilkan dari satu komoditas pertanian.
Kalau begitu pelajari itu," tutur SYL.
Mentan
Syahrul menambahkan ada 3 syarat yang perlu diperhatikan para generasi muda
dalam pembangunan pertanian. Pertama, Frame
Academic Intelectual terisi dengan ilmu pertaniannya, kedua management agenda untuk meningkatkan
kapasitas dan menambah literasi, dan ketiga perilaku yang baik dan berkarakter
Kepala
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi
Nursyamsi, mengatakan hal serupa. "Kementerian Pertanian, melalui BPPSDMP,
sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif,
profesional, inovatif dan unggul dalam penguasaan teknologi pertanian,"
katanya.
Salah satu stakeholder Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang yang memanfaatkan fasilitas pelayanan publik
yang ada di BBPP Lembang adalah SMK Negeri 2 Subang. Sekolah kejuruan pertanian
ini mengirimkan 6 orang siswa-siswinya untuk praktik dan belajar pertanian di
BBPP Lembang. Selama 3 bulan mulai dari 2 Januari 2023 sampai dengan 3 April
2023, keenam siswa-siswi kelas XI ini dibimbing secara intensif oleh
widyaiswara dan petugas lahan praktik BBPP Lembang. Peserta PKL ditempatkan di beberapa
bidang keahlian, diantaranya: 1) di lahan terbuka, belajar tentang budidaya
brokoli, budidaya cabai dan budidaya kopi, dan 2) di screenhouse, belajar
tentang budidaya melon dan budidaya seledri dengan menggunakan teknik hidroponik
sistem irigasi tetes.
Sebagai pertanggungjawaban telah
melaksanakan PKL, dilaksanakan seminar hasil. Seminar hasil dihadiri
widyaiswara, pembimbing lapangan dan divisi pembelajaran dan magang Inkubator
Agribisnis BBPP Lembang. Satu persatu siswa-siswi mempresentasikan hasil PKL,
dilanjutkan sesi tanya jawab. Usai seminar, peserta PKL diberikan kesempatan
memperbaiki laporan hasil kegiatan PKL.
Senin (3/4/2023), dilaksanakan
pelepasan oleh Kepala Balai yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh
Koodinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman, Pelepasan juga dihadiri Sub Koordinator Program dan Kerjasama, Tim Divisi
Pembelajaran dan Magang Inkubator Agribisnis BBPP Lembang dan perwakilan guru
dari SMKN 2 Subang. “Semoga selama PKL di BBPP Lembang ilmu yang diperoleh
bermanfaat. Saya harap adik-adik tetap semangat terjun ke sektor pertanian
karena masa depan pembangunan pertanian akan dilanjutkan oleh adik-adik semua,”
ungkap Taufik.
Aliffia Nur Agung Gunanti, salah
seorang siswi mengatakan, “Selama 3 bulan PKL di Inkubator Agribisnis BBPP
Lembang, kami banyak belajar tentang agribisnis tanaman sayuran mulai dari
budidaya hingga pemasaran.” Sementara itu siswi lainnya, Windanur Alfeby Rizki
menyampaikan, “pengalaman selama PKL bisa menjadi bekal kami untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan bersaing di dunia usaha dan dunia
industri”. Mewakili sekolah, keduanya
mengucapkan terimakasih. “Terimakasih kepada Kepala Balai, Widyaiswara,
Pembimbing Lapang dan seluruh pegawai BBPP Lembang,” ucapnya kompak.