Kementan Cetak Petani Milenial melalui Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, salah satunya membahas tentang pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin). Prakerin kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya.
LEMBANG. Generasi
milenial diminta tetap kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan global.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, terkait
ketahanan pangan nasional. Menurut
SYL, kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam
memperkuat ketahanan pangan nasional. Apalagi Indonesia sebagai negara besar
memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat
dunia. "Dunia mengharapkan kita dan pangan Indonesia harus menjadi sesuatu
yang berarti. Karena itu yang pertama mitigasi tantanganmu, kedua adaptasi dan yang
ketiga adalah hadapi tantangan ini secara bersama-sama," kata SYL.
Kepala
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi
Nursyamsi mengatakan, “Kementerian Pertanian, melalui
BPPSDMP, sangat fokus mencetak generasi milenial pertanian yang andal, kreatif,
professional, inovatif dan unggul tentunya dalam penguasaan teknologi
pertanian," katanya.
Tugas pokok dan fungsi Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Kementerian Pertanian adalah
melatih petani dan penyuluh pertanian. Namun, BBPP Lembang juga membuka
kesempatan kepada stakeholder di bidang
pertanian, salah satunya sekolah dan universitas untuk mengirimkan siswa dan
mahasiswanya melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Praktik Kerja Industri
(Prakerin)/Magang di BBPP Lembang.
Salah satu stakeholder BBPP Lembang yang memiliki komitmen bersama mencetak
SDM pertanian yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku pembangunan
pertanian di masa depan adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Tiyasa
Kabupaten Sumedang. Sekolah kejuruan ini mengirimkan 12 siswa-siswinya untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapang (PKL) di Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan, dari tanggal 22
Desember sampai dengan 20 Maret 2023.
Didampingi para pembimbing
lapangan yang merupakan pengelola lahan praktik BBPP Lembang, siswa-siswi ini
ditempatkan di berbagai lokasi di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang,
diantaranya di zona sayuran lapang untuk komoditas brokoli, cabai rawit, dan
jagung manis, zona sreen house untuk komoditas kentang yang dibudidayakan
dengan hidroponik sistem aeroponik, komoditas tomat beef yang dibudidayakan
dengan hidroponik sistem irigasi tetes dan komoditas anggur serta zona tanaman
hias.
Di penghujung kegiatan PKL,
dilaksanakan seminar hasil yang dihadiri oleh Widyaiswara BBPP Lembang sebagai
pembahas, Manajer Inkubator Agribisnis BBPP Lembang, Tim Divisi Pembelajaran
dan Magang dan peserta PKL dari sekolah lainnya. Satu persatu siswa siswi SMK
Tiyasa mempresentasikan hasil PKL pada media peta singkap. Usai pemaparan, dilanjutkan
sesi tanya jawab antara peserta seminar dengan penyaji materi.
Uswatun Hasanah, salah satu siswi
yang ditemui setelah melaksanakan seminar PKL, menyampaikan kesannya telah
mengikuti PKL selama 3 bulan di BBPP Lembang. “Terimakasih BBPP Lembang, di
sini saya dan teman-teman bisa belajar banyak hal dan memperoleh pengalaman
baru tentang dunia pertanian,” ujarnya. Siswi yang mengambil judul laporan kegiatan
tentang “Budidaya Tanaman Kentang G0 dengan Sistem Aeroponik” ini juga
mengutarakan perasaannya tentang pelayanan yang diterima selama PKL. “Senang
bisa berinteraksi dengan bapak dan ibu widyaiswara dan pembimbing di lapangan.
Ilmu yang saya peroleh sangat berguna untuk bekal saya melanjutkan pendidikan
yang lebih tinggi,” ujarnya lagi.
Siswa-siswi SMK Tiyasa dilepas
secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang yang pada kesempatan kali ini diwakili
oleh Kepala Bagian Umum, Yullyndra Tisna Diputri, Senin (20/03/2023). Tampak
hadir perwakilan guru dari SMK Tiyasa, Sub Koordinator Program dan Kerjasama
serta Tim Divisi Pembelajaran dan Magang. Di akhir sesi pelepasan, peserta
menerima sertifikat kelulusan dengan hasil baik, dan dilanjutkan sesi foto
bersama.