Kementan Dorong Generasi Milenial Berkontribusi pada Pembangunan Sektor Pertanian
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi tolak ukur
pembangunan nasional, tidak terkecuali pada sektor pertanian. Keberhasilkan
kinerja sektor pertanian salah satunya ditentukan seberapa besar realisasi
program-program berbasis penguatan SDM.
LEMBANG. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam arahannya
menyampaikan bahwa seluruh program-program yang dirancang Kementerian Pertanian
(Kementan) berpusat pada penguatan kapasitas SDM. Ini semua tidak lepas dari
peran penting sektor pertanian yang menjadi tumpuan untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat global.
Kementan terus mendorong agar setiap insan pertanian terus
berkarya dan berusaha membangun pertanian Indonesia. “Tingkatkan produksi,
tingkatkan rantai nilai dan tingkatkan ekspor produk pertanian Indonesia. Itu
semua demi kesejahteraan para petani kita," tutur SYL.
Itu pula yang dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM
Pertanian (BPPSDMP) untuk terus konsisten mewujudkan sumber daya manusia yang
profesional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha. “Program penguatan
SDM pertanian Indonesia melalui pendidikan pelatihan dan penyuluhan menjadi
kunci utamanya,“ pungkasnya.
Salah satu Standar Pelayanan Publik
BBPP Lembang adalah kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)/Praktik Kerja
Industri (Prakerin)/Magang. Setiap tahunnya, puluhan sekolah kejuruan pertanian
dan umum serta universitas pertanian dan umum mengirimkan siswa dan mahasiswa
untuk belajar dan praktik langsung tentang proses pelatihan dan teknis
pertanian.
Seperti yang dilakukan oleh Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Pertanian 1 Sukaraja Kabupaten Sukabumi yang
mengirimkan 6 orang siswa kelas XI Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
(ATPH) untuk PKL di BBPP Lembang. PKL dilaksanakan sebagai salah satu syarat
naik kelas dan uji kompetensi keahlian. Karena Jurusan ATPH kompetensinya di bidang
pertanian.
PKL dilaksanakan selama 3 bulan mulai
dari 20 Desember 2022 sampai dengan20 Maret 2023. Keenam siswa dibagi ke
berbagai zona lahan praktik di Inkubator Agribisnis, yaitu di Zona Sayuran
Lapang untuk komoditas brokoli, cabai, selada keriting dan selada romaine. Ada
juga siswa yang melaksanakan PKL di Zona Green House untuk komoditas perbenihan
kentang dengan hidroponik sistem aeroponik.
Setiap siswa dan mahasiswa yang
melaksanakan PKL/Prakerin/Magang, di penghujung kegiatan diwajibkan
mempresentasikan hasil selama PKL/Prakerin/Magang di BBPP Lembang. Seminar
hasil PKL Siswa SMKN Pertanian 1 Sukaraja dihadiri oleh pembimbing lapangan,
Tim Divisi Pembelajaran dan Magang Inkubator Agribisnis BBPP Lembang dan siswa
dari sekolah lainnya yang juga sedang PKL di BBPP Lembang.
Satu persatu, keenam siswa
mempresentasikan hasil PKL selama 3 bulan. Setelah presentasi, peserta seminar
menyampaikan pertanyaan-pertanyaan seputar kegiatan PKL yang sudah
dilaksanakan. Di penghujung seminar, Tim Divisi Pembelajaran dan Magang
melakukan penilaian hasil seminar meliputi aspek sikap, penguasaan materi dan
sistematika pelaporan. Penilaian ini nantinya akan digabung dengan penilaian
kelulusan PKL/Prakerin/Magang lainnya dari laporan hasil kegiatan dan sikap
keseharian selama kegiatan PKL/Prakerin/Magang.
Peserta dilepas secara resmi oleh
Kepala BBPP Lembang, yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Kepala Bagian
Umum, Yullyndra Tisna Diputri, Senin (13/03/2023). Pelepasan juga dihadiri Sub
Koordinator Program dan Kerjasama, Tim Divisi Pembelajaran dan Magang, Manajer
Inkubator Agribisnis dan guru SMKN Pertanian 1 Sukaraja Kabupaten Sukabumi.
“Alhamdulillah 3 bulan sudah terlalui
PKL di BBPP Lembang. Semoga ilmu yang diperoleh selama PKL di BBPP Lembang
bermanfaat dan dapat diterapkan,” ucap Yullyndra.
Muhammad Akhfi Ramadani, salah seorang
siswa yang selama PKL belajar dan praktik langsung tentang budidaya selada
romaine mengatakan, “Saya menemukan banyak hal baru yang sebelumnya tidak saya
ketahui. Selain tentang budidaya selada romaine, saya juga mempelajari budidaya
kentang, budidaya brokoli, pembuatan kompos, dan pemerahan susu sapi. “Terimakasih
BBPP Lembang, ilmu yang diberikan insyaAllah akan kami amalkan,” ujarnya.