Kolaborasi Kementan dan Disbun Jabar Pacu Peningkatan Kapasitas 35 Fasda Perkebunan
Terhitung 35 Fasilitator Deaerah (Fasda) Perkebunan Provinsi Jawa Barat berlatih di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Pelatihan dalam bentuk “Training of Trainer (TOT) Fasilitator Daerah Perkebunan Provinsi Jawa Barat” ini merupakan kerja sama antara Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Sumber Daya Perkebunan dengan BBPP Lembang.
TOT diselenggarakan selama lima hari pada 13-17 Maret 2023 dan dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail. Disampaikan Jafar, TOT ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas Fasda sebagai bagian dari penyuluh pertanian swadaya di Jawa Barat. “Fasda memiliki peranan strategis dalam meningkatkan ekonomi para petani. Terlebih di era 4.0, Fasda harus lebih ditingkatkan lagi kinerja dan kapasitasnya,” ungkap Jafar.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menyatakan dukungannya terhadap program tersebut. Menurut Ajat keberhasilan pembanguanan pertanian tidak terlepas dari kapasitas penyuluh di lapangan. “Karenanya Kementerian Pertanian terus berupaya menggenjot SDM pertanian melalui berbagai jenis pelatihan. Fasda yang telah dilatih juga berkewajiban menyebarkan ilmunya agar dapat juga diterapkan oleh petani dan kelompok tani binaan,” paparnya.
Selama berlatih, peserta dibagi menjadi 20 peserta pada Angkatan I dan 15 peserta lainnya tergabung di Angkatan II. Peserta mendapat materi inti yang terdiri dari: Pendidikan Orang Dewasa (POD), Teknik Komunikasi, Teknik Pendampingan, Penyusunan Perangkat Pembelajaran, dan Kelembagaan Petani. Fasilitator berasal dari Widyaiswara BBPP Lembang.
Tidak hanya pemaparan materi, proses pembelajaran juga dilakukan dengan metode diskusi kelompok. Melalui metode ini peserta dapat saling berbagi pengalaman di masing-masing wilayah sesuai dengan materi yang dibahas.
Di pengujung pelatihan, Omay Rohman, salah satu peserta mengemukakan kesannya setelah berlatih. Menurut Omay pelatihan ini sangat bermanfaat baginya dan rekan Fasda. “Tidak hanya pengalaman, ilmu yang kami dapatkan di sini sangat luar biasa. Semoga ilmu yang diberikan oleh bapak ibu Widyaiswara dapat kami sebarkan kembali kepada para petani,” ungkapnya.
Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus berupaya melakukan kegiatan peningkatan kapasitas SDM pertanian yang profesional, mandiri, memiliki daya saing dan menguasai teknologi. Dukungan tersebut diwujudkan melalui pendidikan, pelatihan, maupun sertifikasi profesi bagi para penyuluh.
“Saya katakan selalu bahkan di depan Bapak Presiden (Joko Widodo) bahwa penyuluh pertanian itu adalah kopasusnya, tim khususnya, penembak jitunya Kementan. Jadi penyuluh itu gak main-main,” kata Mentan Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, turut menyatakan pentingnya peningkatan kapasitas bagi para penyuluh. Menurutnya untuk mengubah pola pikir tak semudah membalikkan telapak tangan.
“Perlu ada figur-figur yang dapat menjadi contoh sekaligus agen perubahan bagi pemuda pemudi di perdesaan agar mau dan tertarik untuk berusaha di sektor pertanian,” DRY/YKO