Cetak ASN yang Kompeten dan Berwawasan Global, Kementan selengggarakan Seleksi PPPK

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB) Nomor 29 Tahun 2021 mengatur tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Seleksi PPPK Kementerian Pertanian dilaksanakan serempak di berbagai wilayah di Indonesia

 

BANDUNG. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPANRB) Nomor 29 Tahun 2021, pasal 2 menyatakan bahwa pengadaan PPPK bertujuan untuk memperoleh ASN yang: 1) memiliki karakteristik pribadi selaku penyelenggara pelayanan publik, 2) mampu berperan sebagai perekat NKRI, 3) memiliki intelegensia yang tinggi untuk pengembangan kapasitas dan kinerja organisasi, 4) memiliki keterampilan, keahlian, dan perilaku sesuai dengan tuntutan jabatan, dan 5) memiliki kemampuan mengakselerasi tugas dan fungsi organisasi. 

 

Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2022 mengadakan Seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Formasi yang ada sejumlah 493 dan yang mendaftarkan diri sebanyak 1.337 orang. Penyelenggaraan seleksi PPPK diadakan dengan metode Computer Assisted Test (CAT), dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Diadakan serentak di berbagai wilayah di Indonesia. 

 

Pada kesempatan terpisah, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan bahwa sumberdaya manusia penting untuk menggerakkan sektor pertanian. “Perkuat SDM pertanian untuk tingkatkan produktivitas kerja,” tutur SYL.

 

Pernyataan ini kemudian juga diamini oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. “SDM itu menjadi salah satu faktor pendongkrak produktivitas dibidang pertanian,” pungkas Dedi. 

 

Untuk wilayah Provinsi Jawa Barat, dilaksanakan pada hari Jumat (17/3/2023) di Kantor Regional III BKN Bandung. Penanggung jawab wilayah Jabar, Eko Budi Haryono, Koordinator Hukum dan Organisasi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, menyampaikan, “untuk wilayah Jawa Barat, ada 102 orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi PPPK, namun hari ini yang registrasi dan mengikuti tes CAT sebanyak 88 orang,” jelas Eko. 

 

Lebih rinci dirinya menceritakan ada 4 jenis kompetensi yang diujikan pada seleksi PPPK kali ini. “Empat kompetensi yang diujikan adalah kompetensi dasar, kompetensi manajerial, kompetensi sosiokultural dan wawancara,” ujarnya. Eko juga berharap dari pengadaan PPPK ini dapat diperoleh ASN yang potensial dan berkinerja baik untuk melayani publik.

 

Kepanitiaan seleksi PPPK ini dari Biro Organisasi dan Kepegawaian Sekretariat Jenderal, Sekretariat BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan pemantauan kegiatan oleh Inspektorat Jenderal Kementan. 

 

Pelaksanaan berjalan tertib dan lancar. Pagi hari mulai pukul 06.00 WIB, peserta seleksi CAT sudah hadir di Kantor Kanreg III BKN Bandung. Dengan semangat tentunya membekali diri sebelumnya dengan pengetahuan sesuai pengalaman kerja dan formasi yang dipilih masing-masing. Mereka menjalani tahap demi tahap mulai dari pemeriksaan kelengkapan administrasi yaitu KTP dan kartu peserta, body checking, pemberian PIN, hingga seluruh peserta memasuki ruang ujian CAT.

 

Tidak terasa, 130 menit berlalu sesuai waktu tempuh ujian, perlahan pintu ruang CAT terbuka dan satu persatu peserta meninggalkan ruang ujian dengan raut muka penuh kelegaan, sumringah dan penuh harapan bisa diterima menjadi pegawai ASN PPPK Kementerian Pertanian. Tes CAT merupakan tes yang terkomputerisasi yang memungkinkan peserta langsung mengetahui nilai yang diperoleh dari hasil ujian CAT. 

 

Seperti yang diungkapkan salah satu peserta, Restu Awaludin yang memperoleh nilai 547. Restu adalah pegawai honorer Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Jawa Barat dan melamar untuk formasi di Balai Uji Kaji Terap Karantina Pertanian Bekasi. “Penyelenggaraan seleksi PPPK kali ini fasilitasnya sangat nyaman, dan harapan saya bisa lolos terpilih sebagai salah satu calon PPPK yang nantinya ditempatkan pada formasi yang saya inginkan,” katanya. 

 

Senada dengan yang disampaikan oleh seorang peserta yang merupakan Asisten Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran, Nicky Oktaf Fauziah. Nicky melamar pada formasi Dosen di Polbangtan Yogyakarta Magelang. Nilainya cukup tinggi 511 dan melebihi nilai minimal pada setiap 4 kompetensi. “Saya berharap bisa bergabung di keluarga besar Polbangtan Yoma dan menjadi ASN Kementan,” ujarnya.