Agroeduwisata, Cara Kementan Kenalkan Pertanian Sejak Dini
Agro eduwisata menjadi salah satu trend belajar pertanian modern saat ini. Khususnya bagi para pelajar. Penggabungan konsep pertanian dan pendidikan yang dikemas dengan menyenangkan diharapkan mampu memupuk rasa cinta pertanian kepada para siswa sejak dini
Seperti yang dilakukan 172 siswa MTs Al Ihsan, Tanggerang Selatan. Didampingi para guru, rombongan yang terdiri dari siswa kelas 7 dan 8 mengunjungi BBPP Lembang pada Senin (27/2).
Perwakilan Tim Manajemen dan Inkubator Agribisnis menyambut hangat kedatangan generasi Z ini. Semangat berlajar pertanian menjadi salah satu lampu hijau kemajuan sektor pertanian di masa yang akan datang.
Siswa kemudian dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama berkesempatan mempelajari aklimatisasi kentang di laboratoriun kultur jaringan. Dipandu Widyaiswara dan petugas lab, siswa nampak bersemangat meskipun kali pertama mereka mempelajari materi tersebut.
Kelompok kedua nampak serius menyimak penjelasan petugas lapang di screen irigasi tetes. Tanaman tomat beef yang memiliki ukuran lebih besar dari rata-rata menarik rasa penasaran peserta.
Sementara kelompok ketiga sedang asyik mencatat penjelasan yang diberikan petugas di screen aeroponik. Teknik budidaya kentang dengan pengkabutan nutrisi pada akar yang menggantung ini menjadi ilmu dan pengalaman yang baru bagi para siswa.
Ditemui setelah kunjungan, Arfan, siswa kelas 8.2 menyampaikan kesannya. Diakui Arfan kunjungannya dan teman-teman ke BBPP Lembang hari ini sangat berkesan. Terlebih materi kultur jaringan yang Ia dapatkan merupakan materi yang belum pernah dipelajarinya di sekolah. Namun dengan penjelasan dari Widyaiswara dan petugas lab Ia dapat memahaminya dengan mudah.
Kementerian Pertanian di bawah arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo terus berupaya mencetak generasi penerus di sektor pertanian. Hal utama yang dilakukan adalah mengubah citra pertanian agar lebuh dekat dan mudah digeluti oleh generasi muda.
Mentan mengatakan saat ini para generasi muda telah masuk di era teknologi digital sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi. Para generasi muda didorong mengambil peran khususnya dalam bidang pertanian melalui berbagai kegiatan yang produktif.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyatakan hal senada. "Kami di Kementan berharap setiap tahunnya ada 1 juta generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. Jika ini terlaksana, maka kami yakin, Indonesia ke depan akan makmur," ujar Dedi. (DRY/YKO)