Calon Purnabakti PT Aqua Persiapkan Masa Pensiun dengan Belajar Pertanian

Kementerian Pertanian terus berupaya mencetak SDM pertanian yang unggul dan berdaya saing. Peningkatan kapasitas SDM pertanian terus dilakukan salPelatihan dengan peserta dari berbagai generasi terus dilakukan Kementan guna mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Seperti yang kerap disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa “SDM menjadi kunci penting dalam pembangunan pertanian dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman”.


Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi juga menyampaikan “Salah satu fokus BPPSDMP adalah mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal, berdaya saing, serta berjiwa entrepreneur. Pusat Pelatihan pertanian harus menjadi pionir dalam meningkatkan kapasitas SDM Pertanian melalui pelatihan yang berkualitas. SDM Pertanian inilah yang menjadi tonggak dalam mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” katanya.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT BPPSDMP turut berperan dalam meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Tidak hanya melalui pelatihan, proses pembelajaran di BBPP Lembang dilakukan dengan berbagai kreatif cara seperti PKL mahasiswa dan kunjungan lapang.

Rabu (22/02/2023), sedikitnya 50 orang calon purnabakti PT Aqua menyambangi BBPP Lembang. Kedatangan rombongan dilakukan dalam rangka belajar pertanian sebagai persiapan memasuki masa purnabakti.

Kedatangan peserta disambut hangat oleh Tim Manajemen BBPP Lembang yang diwakili oleh Koordinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman, didampingi Sub Koordinator Program dan Kerja Sama, Achmad Handyoko. Pada kesempatannya Taufik Lukman menyampaikan “kunjungan kali ini diharapkan dapat memberikan ilmu baru bagi para peserta. Khususnya bagi mereka yang hidup di tengah kota dan belum familiar dengan pertanian”. 

Pertanian dapat menjadi salah satu pilihan bagi para peserta di masa purna bakti. Oleh karenanya, sebelum berkunjung ke lahan Inkubator Agribisnis (IA), Widyaiswara BBPP Lembang, Cece Mulyana  membekali peserta dengan teori hidroponik.

Hidroponik merupakan salah satu teknik budidaya tanpa tanah sebagai media tanam. Melalui sistem ini budidaya tanaman dan sayuran dapat dilakukan meskipun di lahan sempit. Nampak para peserta sangat tertarik dengan sistem hidroponik karena dapat dibuat dengan bahan yang mudah didapat.

Lebih lanjut, Dewi Padmisari, Widyaiswara memberikan materi pemasaran. Materi ini bertujuan agar peserta mengetahui yang harus dilakukan selanjutnya dari hasil panen hidroponik tersebut.

Setelah dibekali dengan teori, peserta diajak melihat langsung instalasi hidroponik dan lahan konvensional di IA. Screen tanaman melon menjadi tempat pertama yang dikunjungi. Di sini peserta melihat melon honey globe yang dibudidayakan dengan sistem irigasi tetes. Adapun melon yang dibudidayakan ini memiliki tingkat kemanisan atau brix 16.

Setelah puas mempelajari irigasi tetes peserta beralih ke lahan konvensional. Kunjungan peserta diakhiri dengan melihat lahan cabai dan kopi. DRY/YKO