Balai Besar Pelatihan Kementan Latih Calon Pengusaha Kopi Berdaya Saing
Indonesia saat ini menduduki posisi ke-4 sebagai negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Pada tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi kopi di Indonesia mencapai 774,60 ribu ton atau 11,95 juta karung.
Berbagai kreasi olahan kopi juga mampu menarik minat generasi milenial untuk berkecimpung di bisnis kopi, salah satunya dengan melalui coffee shop.
Karenanya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengajak masyarakat Indonesia untuk melakukan penanaman kopi lebih masif. "Mari kita tanam kopi lebih banyak lagi. Kopi itu kelebihannya bisa disimpan lama dan sudah memiliki pasar yang jelas. Apalagi Kementan sudah menghasilkan varietas kopi unggul yang tidak kalah dari kopi luar negeri," ujar SYL.
Ia menambahkan saat ini kopi menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia yang mampu bersaing dengan kopi dari belahan dunia manapun.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyatakan kopi sebagai komoditas yang bernilai tambah karena telah menjadi budaya di Indonesia. "Minum kopi menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, sehingga juga berperan dalam pengembangan hilirisasi produk olahan kopi," katanya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT pelatihan turut berpartisipasi mengembangkan komoditas kopi. Di lahan Inkubator Agribisnis, BBPP Lembang memiliki 557 pohon kopi arabika dan 3 pohon kopi robusta yang dibudidayakan dan dapat menjadi sarana pembelajaran dari hulu hingga hilir.
Sabtu (27/02/2023), BBPP Lembang bekerja sama dengan Ikatan Alumni Politeknik Negeri Bandung (Polban)/Politeknik ITB menggelar Workshop Dasar Agribisnis Kopi bagi Alumni Polban.
Pelatihan dibuka oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Pada arahannya Ia menyampakan potensi bisnis yang dapat dihasilkan dari kopi, terlebih di tengah maraknya perkembangan coffee shop saat ini.
Selama dua hari berlatih peserta mendapat materi yang terdiri dari: Dasar-Dasar Agribisnis, Persiapan Benih dan Lahan Kopi, Pupuk dan Pemupukan Kopi, Pemeliharaan dan Pengendalian Hama Tumbuhan Kopi, Panen dan Pascapanen, Pengolahan Hasil Kopi. Materi disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang.
Turut hadir Kurnia dari Tunas Coffee menyampaikan materi Analisa Usaha Tani, Pemasaran Kopi (Ekspor) dan Kelembagaan Organisasi Petani Kopi.
Selain melakukan pemaparan materi, pelatihan juga dilakukan dengan praktik panen dan pascapanen untuk memperkaya pengalaman peserta. Aris Hanafiah, Widyaiswara, mengajak peserta menyangrai kopi.
Ketua IKA Polban, Afrizal Faisal, menyatakan sangat senang dengan adanya kerjasama pelatihan ini. Diakuinya, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para alumni Polban untuk dapat mengembangkan bisnis kopi dengan kualitas yang mampu bersaing di pasaran. (DRY/YKO)