Penyuluh Pertanian Kabupaten Bangka Tengah Optimis Mampu Adopsi Smart Farming bagi Petani Binaan

Teknologi smart farming dikembangkan sebagai salah satu respon adaptif terhadap perubahan dan perkembangan teknologi saat ini. Peningkatan kualitas SDM yang mampu mengaplikasikan smart farming diperlukan dan dilaksanakan melalui proses pelatihan atau magang. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah menyelenggarakan Magang Penyuluh Smart Farming.



LEMBANG. Kementerian Pertanian terus menggaungkan pentingnya penerapan smart farming untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas sektor pertanian menghadapi tantangan masa depan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, “Smart farming adalah solusi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan efisiensi hasil sehingga perbaikan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat bisa diwujudkan,” tutur SYL.

Menurut SYL, percepatan menuju pertanian modern dapat diwujudkan secara cepat apabila smart farming dapat dikembangkan secara baik. Smart farming akan menghasilkan efisiensi tenaga, waktu dan biaya produksi bisa diturunkan hingga 30 persen. Dengan efisiensi, marginnya bisa kita naikkan,” katanya.

 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengungkapkan, “SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produktivitas pertanian. Ini berimbas pada peningkatan kesejahteraan petani. Oleh sebab itu, jika ingin pertanian berkembang, kembangkan dahulu kualitas SDM-nya," ujar Dedi. 

Magang Penyuluh Smart Farming Kabupaten Bangka Tengah dilaksanakan selama 4 (empat) hari efektif mulai dari 13 – 17 Februari 2023. Peserta magang sebanyak 13 orang penyuluh pertanian baik PNS dan P3K yang bertugas di 6 (enam) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah Kabupaten Bangka Tengah, yaitu yaitu BPP Koba, BPP Lubuk Besar, BPP Pangkalan Baru, BPP Namang, BPP Sungai Selan, dan BPP Simpang Katis.

Selama magang, peserta memperoleh materi baik teori maupun praktik sebanyak 32 jam pelajaran. Materi inti yang diperoleh adalah pengembangan pertanian berbasis smart farming, sensor smart farming berbasis IoT, pemrograman aplikasi android Blynk, implementasi smart farming di tanaman pangan dan hortikultura. Fasilitator magang berasal dari Universitas Negeri Jakarta yang sudah bekerjasama dengan BBPP Lembang beberapa waktu lalu. Peserta diajak mempraktikkan aplikasi smart farming dengan memasang sensor untuk pengukuran suhu dan kelembapan di screen house aeroponik kentang.

Di penghujung magang, dilaksanakan kunjungan lapang selama 2 hari benchmarking ke lokasi petani yang sudah menerapkan smart farming. Hari pertama, mengambil lokasi di Asosiasi Petani Agrotani Lembang Desa Cibodas Kecamatan Lembang. Petani didampingi penyuluh pertanian sudah mengembangkan smart farming berbasis IoT yang bisa dikontrol melalui smartphone untuk keperluan pemupukan dan peyemprotan. Petani membudidayakan tomat beef di dalam screen house seluas 1.500 m2 dengan hidroponik sistem irigasi tetes.

Hari kedua, peserta beranjak menuju Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Lembang Agri yang lokasinya tidak jauh dari BBPP Lembang, hanya 20 menit ditempuh menggunakan kendaraan roda 4. Lokasi kunjungan dijadikan peserta magang untuk benchmarking tentang pemanfaatan IoT (internet of things) di bidang pertanian. P4S Lembang Agri yang beralamat di Kampung Pengkolan Desa Cikidang Kecamatan Lembang, sudah 3 tahun terakhir menerapkan smart farming untuk komoditas paprika yang dibudidayakan dengan teknologi hidroponik sistem irigasi tetes di dalam screen house modern.

Dadang Darsita, pengelola P4S Lembang Agri, mengajak peserta melihat sistem IoT yang ada yaitu control panel untuk mengatur kelembapan, nutrisi, pH untuk proses vertigasi tanaman paprika. Peserta magang antusias menyimak penjelasan karena di Bangka Tengah belum ada petani yang menerapkan IoT sehingga penyuluh pertanian sebagai pendamping petani memiliki keinginan kuat untuk bisa melakukan transfer knowledge kepada petani tentang smart farming sepulang dari magang.

Penutupan kegiatan magang, Jumat (17/2/2023) oleh Kepala Bagian Umum BBPP Lembang, Yullyndra Tisna Diputri, mewakili Kepala Balai. Hadir pula saat penutupan, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah yang sangat mengapresiasi dan menaruh harapan tinggi materi smart farming dapat didiseminasikan oleh penyuluh pertanian kepada petani binaannya sehingga dapat diterapkan karena akan meningkatkan efisiensi biaya dan waktu dan memberikan keuntungan bagi petani.

Jumadi, perwakilan peserta, menyampaikan rasa bahagianya mewakili seluruh penyuluh Kabupaten Bangka Tengah. “Belajar di BBPP Lembang membuat senyum kami sumringah karena didukung udara sejuk yang membuat kami nyaman selama belajar. Sarana prasarana, panitia kegiatan dan tim pengajar seluruhnya mampu memberikan pelayanan yang prima. Banyak ilmu dan pengalaman baru yang semakin membuka wawasan kami untuk lebih baik dalam mendampingi petani binaan,” ujarnya.