Kementan Siapkan Generasi Milenial Tekuni Sektor Pertanian

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan oleh siswa dan mahasiswa, merupakan salah satu Standar Pelayanan Publik yang dijalankan oleh BBPP Lembang. Tujuan kegiatan PKL diantaranya dapat mengenalkan aktivitas kerja nyata baik dari sisi administrasi perkantoran maupun aktivitas di bidang teknis pertanian kepada generasi muda Indonesia untuk penumbuhan petani milenial sebagai salah satu program utama Kementerian Pertanian.

LEMBANG. Generasi milenial memiliki ciri berpikir strategis, inspiratif, inovatif, energik, antusias, dan fasih mengadopsi teknologi digital dalam beragam aspek bisnis sehingga diprediksi menjadi pembawa pembaruan dalam pembangunan pertanian. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “Semangat muda yang dimiliki kaum milenial harus menjadi dorongan positif bagi pembangunan pertanian Indonesia,” tuturnya.

Kekayaan sumber daya alam di Indonesia, membuka banyak peluang bisnis pertanian yang luas untuk digarap kaum milenial ini. Keterlibatan generasi milenial dalam mendukung, mengembangkan, serta memajukan sektor pertanian menjadi sangat dibutuhkan. Pertanian juga perlu sentuhan serta terobosan generasi ini. “Indonesia adalah negara kaya raya, yang memiliki sumber daya alam luar biasa, matahari di Indonesia ada terus, matahari menentukan pertanaman dan kehidupan yang baik, air di negeri kita tidak pernah putus, kalau toh ada kemarau, itu semua bisa ditangani dengan kekayaan alam yang kita miliki, kata SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi, menargetkan adanya penambahan satu juta petani muda untuk memakmurkan Indonesia ke depan. Target ini merupakan target utama yang sejalan dengan road map program pembangunan sumber daya manusia di sektor pertanian. "Kami di Kementan berharap setiap tahunnya ada 1 juta generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. Jika ini terlaksana, maka kami yakin, Indonesia ke depan akan makmur," ujar Dedi.

Dua orang generasi milenial mahasiswa-i Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melaksanakan magang/praktik kerja lapangan (PKL) di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Kurang lebih selama 1 bulan, keduanya yaitu Bastian Seno Aji dan Tiara Nur Azmi Irawati, tekun mengikuti aktivitas pertanian yang ada di Inkubator Agribisnis BBPP Lembang. Mereka ditempatkan di Divisi Pascapanen dan Pengolahan Hasil Pertanian dan Divisi Screen House Hidroponik.

Menjadi suatu persyaratan bagi siswa dan mahasiswa PKL di BBPP Lembang untuk membuat laporan hasil PKL dan mempresentasikannya. Rabu (8/2/2023), keduanya mempresentasikan laporan hasil PKL, dengan judul: 1) Studi Hidroponik Sistem Irigasi Tetes pada Budidaya Tomat Beef di BBPP Lembang oleh Bastian Seno Aji dan 2) Penanganan Pascapanen Brokoli dan Analisis Penyimpanan Dingin di Packing House BBPP Lembang oleh Tiara Nur Azmi Irawati.

Di hadapan widyaiswara BBPP Lembang sebagai pembahas dan pembimbing, Bastian dan Tiara memaparkan hasil PKL selama 1 bulan di BBPP Lembang. Tampak hadir mahasiswa yang juga sedang PKL di BBPP Lembang. Pertanyaan-pertanyaan seputar hasil kegiatan PKL dari peserta seminar berjalan dengan penuh kehangatan karena keduanya sudah menjadi bagian dari keluarga besar BBPP Lembang.

“Banyak manfaat yang kami berdua peroleh selama PKL di BBPP Lembang. Seluruh pegawainya ramah sehingga lingkungan kerja menjadi nyaman, katanya. “Fasilitas yang ada di BBPP Lembang sudah lengkap sehingga memudahkan kami belajar banyak hal di sini dan widyaiswara pembimbing PKL sangat informatif membimbing kami sehingga kami bisa menyelesaikan laporan hasil PKL dan mempresentasikannya dengan baik,” ucap Tiara ceria.