Petani Milenial Antusias Ikuti Pelatihan Bisnis Kewirausahaan

Kementerian Pertanian melakukan berbagai langkah konkrit di sektor pertanian, salah satunya dengan menggelar Pelatihan Keterampilan Bisnis Kewirausahaan yang dilanjutkan magang melalui Program Integrated Participatory Development Management Irrigation Program (IPDMIP)

LEMBANG. Kerja sama Indonesia dengan The International Fund for Agricultural Development (IFAD) telah berlangsung selama 40 tahun dalam mendukung investasi di daerah pedesaan. Lebih dari 3,9 juta rumah tangga pedesaan yang miskin, terpencil dan kurang beruntung telah memperoleh manfaat dari kemitraan IFAD dengan Indonesia. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “Kami mengapresiasi dukungan IFAD yang berkelanjutan selama ini, termasuk pada keempat proyek yang saat ini dilaksanakan, yaitu proyek READSI, YESS, IPDMIP dan UPLAND," tuturnya.  

Kegiatan IPDMIP harus berperan dalam mendorong transformasi sistem pertanian tradisional menjadi modern, melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu melalui pelatihan. Mereka adalah petani, penyuluh, dan petani milenial," katanya.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerja sama dengan Pusat Penyuluhan Pertanian melalui Program IPDMIP menggelar Pelatihan Keterampilan Bisnis Kewirausahaan bagi Petani Milenial. Pelatihan dilaksanakan mulai tanggal 14 – 18 Februari 2023 dan dilanjutkan magang di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Terpadu Ikamaja Kabupaten Garut pada tanggal 19 – 26 Februari 2023. Peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 30 orang yang berasal dari wilayah program IPDMIP di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam bidang kewirausahaan agribisnis, meningkatkan kemampuan manajerial dalam mengelola agribisnis sesuai dengan komoditas, dan meningkatkan kesiapan untuk memfasilitasi pengembangan bisnis kewirausahaan secara berkesinambungan.

Selama berlatih, peserta memperoleh 3 jenis materi yaitu materi yang tergabung di kelompok dasar, inti dan penunjang dengan total 40 jam pelajaran. Pada materi inti, mereka diberikan pemahaman oleh fasilitator tentang identifikasi proses bisnis pertanian, segmentasi target dan posisi produk pertanian, strategi pemasaran produk pertanian, administrasi keuangan bisnis, dan rencana pengembangan usaha.

Jumat (17/2/2023), tiga orang peserta yang ditemui, saat dimintakan kesannya mengikuti pelatihan, kompak mengatakan bahwa pelatihan ini bermanfaat dan tak sabar mengaplikasikan di usahanya masing-masing. Mira Anggraini Hanifa, peserta dari Kabupaten Ciamis mengatakan, “Banyak sekali pengetahuan yang saya dapat dari pelatihan ini yang belum saya dapatkan sebelumnya, seperti analisa bisnis, rencana pengembangan usaha, dan segmentasi target dan posisi. Ini akan saya coba terapkan di usaha saya yang bergerak di bidang olahan markisa,” ucapnya.

Senada dengan yang disampaikan Aris Mukarom, dari Kabupaten Pati yang juga Ketua P4S Gerbang Tani Mandiri Pati. “Materi yang disampaikan oleh narasumber dan fasilitator memberikan wawasan baru bagi kami. Harapannya materi yang kami terapkan di usaha kami bisa memberi warna dan kemajuan petani di wilayah kami. Terimakasih BBPP Lembang dan IPDMIP,” kata Aris penuh semangat.

Samrotul Fuad, wakil dari Ciamis menyampaikan kesannya secara singkat, “semoga pelatihan ini memberi manfaat dan bisa diterapkan di desa kami.