Tingkatkan Kompetensi, Polbangtan Bogor Ajak Mahasiswa Dalami Ilmu Pertanian di UPT Kementan
Sedikitnya 28 orang mahasiswa semester 3 beserta dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor menyambangi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) pada Kamis (2/02/2023). Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Koordinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman, dan Manajer IUT BBPP Lembang, Toni Nugraha, beserta tim Inkubator Usaha Tani.
Bayu Aridiyanto, selaku perwakilan dosen, menyatakan kedatangannya bersama mahasiswa kali ini adalah untuk mendalami ilmu pertanian yang selama ini dipelajari di kampus.
Menanggapi hal tersebut, Taufik Lukman berharap BBPP Lembang dapat menjadi sarana belajar bagi mahasiswa.
Adapun kegiatan ini juga merupakan bentuk peningkatan kompetensi mahasiswa Polbangtan Bogor yang terintegrasi dengan beberapa mata kuliah, diantaranya: Produksi Tanaman Hias, Produksi Tanaman Buah, Bioteknologi, dan Pengembangan Wilayah Agribisnis.
Laboratorium Kultur Jaringan menjadi lokasi pertama yang dikunjungi. Dipandu Widyaiswara, Sani Hanifah dan Chesara Novatiano, peserta belajar aklimatitasasi kentang.
Peserta kemudian beranjak ke screen aeroponik dan irigasi tetes. Kedua metode ini termasuk ke dalam sistem hidroponik. Melalui sistem ini tanaman dapat dibudidayakan tanpa tanah sebagai media tanam.
Di sela-sela kunjungan, Pika, salah satu mahasiswa mengungkapkan kekagumannya terhadap tomat beef yang dibudidayakan di screen irigasi tetes. "Saya baru kali ini melihat tomat beef, bentuknya sangat berbeda dengan tomat pada umumnya. Dari warnanya juga terlihat segar," ungkapnya.
Mahasiswa kemudian beranjak ke screen tanaman anggur dan mempelajari teknis budidaya anggur.
Screen tanaman hias menjadi lokasi terakhir yang dikunjungi. Hilal, salah seorang mahasiswa mengaku saat ini tengah merintis bisnis tanaman hias kaktus dan sukulen.
Tanaman hias, imbuhnya, menjadi salah satu pilihan agribisnis yang menjanjikan. Terlebih saat ini tanaman hias banyak dipercantik untuk meningkatkan nilai jual, seperti kaktus yang dimodifikasi menjadi souvenir.
Ia juga menceritakan kesannya setelah berkeliling BBPP Lembang. Menurutnya ini menjadi pengalaman baru yang belum Ia temui di kampus. Dengan kunjungan ini, Hilal dan mahasiswa lainnya dapat melihat langsung berbagai komoditas yang ada sehingga lebih mudah dipahami.
Kementerian Pertanian terus memacu pertumbuhan dan regenerasi petani. Sebelumnya petani identik dengan kegiatan melelahkan di sawah. Kini Kementan berusaha mengubah pola pikir tersebut dengan memperkenalkan program pertanian yang modern dan berdaya saing.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) ,pada kesempatannya mengatakan bahwa Kementan akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausahawan pertanian.
"Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pendidikan dan pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, kelembagaan hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemik ini," katanya.
Mentan juga menaruh harapan tinggi pada generasi penerus bangsa termasuk generasi Z atau gen Z, yang saat ini berada di perkuliahan dan sekolah. Generasi ini kelak sangat berpengaruh besar bagi pembangunan pertanian.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyatakan, “di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian dijalankan. Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasi pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” pungkasnya. DRY/YKO