Kementan Dorong Calon Purnabakti PT Danone Aqua Isi Masa Pensiun dengan Usaha Tani
Sedikitnya 49 orang calon purnabakti PT Danone Aqua mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada Rabu (8/02/2023).
Koordinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman, didampingi Sub Koordinator Program dan Kerja Sama menyambut kedatangan rombongan di Aula Catur Gatra. Taufik menyampaikan berbagai kegiatan dan fasilitas yang ada di BBPP Lembang. Ia berharap komoditas yang ada di BBPP Lembang dapat menjadi inspirasi agribisnis bagi pegawai di masa pensiun.
Cece Mulyana, Fiadini Putri, Hendra Gunawan, dan Dewi Padimsari, Widyaiswara BBPP Lembang mengawali dengan materi Budidaya Tanaman Sayuran di Dataran Rendah dan Tinggi. Pada materi ini Cece dan Fiadini menjelaskan perkembangan ilmu dan teknologi di bidang pertanian menjadikan banyak pilihan sistem budidaya yang lebih modern salah satunya dengan sistem hidroponik. “Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya modern, namun membutuhkan banyak modal untuk membuat instalasi sebagai investasi awal,” jelas Fiadini.
Lebih lanjut, Hendra menjelaskan berbagai model sistem hidroponik dan garis besar cara pembuatannya. Dewi Padmisari kemudian melengkapi dengan strategi pemasan bagi produk tanaman dan sayuran. “Sebagai produsen kita harus mengetahui dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen,” tutur Dewi. Ia kemudian memberikan contoh produk brokoli dengan dan tanpa batang yang diproduksi di packing house BBPP Lembang, adapun kedua jenis brokoli tersebut sesuai dengan permintaan konsumen.
Setelah menerima materi di kelas, peserta diajak berkeliling area Inkubator Usaha Tani (IUT) untuk melihat langsung instalasi hidroponik dan lahan konvensional. Di screen aeroponik peserta melihat perbanyakan benih kentang G0 dengan sistem hidroponik. Kentang yang menggantung pada akar membuat peserta takjub karena ini merupakan pengalaman pertama mereka.
Peserta kemudian beranjak ke screen tomat beef yang tepat berada di sebelah screen aeroponik. Tomat beef merupakan salah satu varian tomat dengan bentuk yang lebih besar dan padat. Tomat beef juga menjadi salah satu komoditas dengan nilai jual yang tinggi.
Terakhir, peserta melihat sistem hidroponik DFT dan NFT. Kedua sistem ini merupakan sistem modern yang dapat diterapkan di lahan sempit. Diharapkan peserta dapat terinspirasi melakukan budidaya skala rumah tangga dengan sistem ini.
Budimansah, dari Depo Aqua Ciputat mengaku kegiatan hari ini sangat bermanfaat baginya. “Banyak yang saya dapatkan terutama bagi saya yang telah lama tinggal di perkotaan. Kami juga dapat melihat langsung proses dari mulai penanaman hingga pasca panen,” tuturnya.
Ia juga berharap setelah pensiun dapan menjalankan agribisnis seperti yang ada di BBPP Lembang.
Kementerian Pertanian melalui Eselon I Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) tengah melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas SDM Pertanian. Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, telah memahami betul peran penting SDM pertanian. Oleh sebab itu dirinya terus mendorong SDM pertanian untuk terus mengeksplor diri dan meningkatkan produktivitas. “SDM pertanian tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga bekerja keras agar bisa mengekspor hasil-hasil pertanian,” pungkasnya.
Terpisah, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyatakan hal senada. “Semua akan kita lakukan untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian. Kita regenerasi dari petani kolonial ke petani milenial. Bangun agribisnis yang luar biasa karena negara kita negara agraris,” tegas SYL.