BOC Volume 213 P4S Terpadu Ikamaja Kenalkan “Bokashi”, Solusi Pupuk Organik Mudah dan Murah

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bersama Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Terpadu Ikamaja dipercaya sebagai penyelenggara Bertani on Cloud (BOC) Volume 213 pada Kamis (25/1/2023). Program yang menjadi agenda rutin Pusat Pelatihan Pertanian tersebut kali ini menyajikan tema besar Genta Organik dengan judul Sistem Daur Ulang Pertanian Terpadu. Tema dipilih dalam mendukung salah satu bentuk implementasi program teranyar yang tengah dicanangkan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yakni Gerakan Tanam Organik (Genta Organik).


Sebagai informasi, Genta Organik merupakan suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, hayati dan pembenah tanah secara mandiri.

Sisa tanaman juga dapat digunakan untuk pakan ternak. Awal pertanian merupakan limbah peternakan dan sebaliknya. Semua proses tersebut berputar sehingga tidak ada lagi limbah.

Disiarkan langsung dari P4S Terpadu Ikamaja, Kabupaten Garut, BOC Volume 213 disajikan secara online. Tercatat tidak kurang dari 391 peserta bergabung di Zoom Meeting dan 201 lainnya menyaksikan via streaming youtube.

BOC dibuka oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi. Pada arahannya Dedi kembali mengingatkan pentingnya pertanian organik sebagai salah satu solusi pertanian yang lebih sehat dan aman dikonsumsi. Terlebih, di tengah ancaman krisis iklim global, pertanian organik berdampak positif dalam menyelamatkan kondisi air, bumi, dan tanah dari paparan bahan kimia berbahaya.

Terpisah, Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, pada berbagai kesempatan mengatakan tanah dalam pertanian itu sangat penting dan menjadi kewajiban petani untuk memeliharanya.

"Kalau kesuburan turun, mikroba turun, produksi juga akan turun. Diharapkan produksi meningkat. Caranya satu perbaiki pupuk kita jangan pupuk kimia saja. Kita dahului beri makan dan nutrisi tanah dengan pupuk organik, hayati dan pembenah tanah," jelas SYL.

Dipandu Widyaiswara, Sani Hanifah, Dimyati selaku Ketua P4S Terpadu Ikamaja menjadi narasumber pada BOC kali ini. Turut hadir Kepala Desa Wanajaya, Koramil 1103, dan Perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut.

Melalui episode ini P4S Terpadu Ikamaja memperkenalkan “Bokashi”, salah satu produk sumber pupuk organik siap pakai yang dibuat dari bahan-bahan organik. Bokashi dapat menjadi kunci keberhasilan produk pertanian organik dengan biaya yang murah

Sesi pertama, Dimyati memperkanalkan P4S Terpadu Ikamaja dengan berbagai program pelatihan dan permagangan yang dilakukan. P4S yang sudah berdiri sejak 1998 ini berfokus pada sistem agribisnis pertanian terpadu integrasi tanaman-ternak.

Selanjutnya Dimyati bersama Tim Koramil 1103 Kabupaten Garut mempraktikkan pembuatan pupuk kompos bokashi dari silase rumput.

Langkah pertama yang dilakukan adalah mencacah silase sehingga lebih mudah dicerna oleh mikroorganisme.

Setelah dicacah, silase diratakan di atas tanah dan diberikan dedak sebagai bio starter dan Bios 44 untuk mengaktifkan mikroorganisme. Pembuatan Bokashi juga dapat menggunakan limbah rumah tangga.

Selanjutnya seluruh bahan diaduk dengan kultivator. “Terutama bagi generasi milenial, kultivator dapat mempermudah dan mengaduk lebih cepat,” ujar Dimyati. Ia menambahkan pembuatan Bokashi atau pupuk organik ini berfokus pada perbaikan lahan pertanian dengan bahan organik yang lebih sehat.

“Kami ingin mengembalikan kondisi tanah agar lebih sehat. Jika tanah subur dan gembur maka tanaman akan tumbuh baik,” jelasnya.

BOC Volume 213 ditutup dengan diskusi bersama peserta.

Dian Novitasari, salah satu peserta mengemukakan kesannya setelah mengikuti BOC kali ini. “Tema yang dibawakan sangat bermanfaat. Praktik yang dicontohkan juga saya rasa mudah untuk dipahami dan dipraktikkan sendiri oleh peserta,” ungkapnya. (DRY/YKO)