Kementan Gandeng P4S Wujudkan Ketahanan dan Kemandirian Pangan

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah kelembagaan pelatihan dengan metode permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok. Dilengkapi sarana pembelajaran yang memadai dan usahatani yang berjalan dengan baik, P4S menjadi mitra pemerintah untuk mencetak SDM pertanian yang handal.


LEMBANG. Kementerian Pertanian terus menggenjot potensi P4S sebagai pembaharu pertanian di pedesaan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “P4S memiliki peran untuk mendukung pembangunan pertanian karena pertanian itu berada di desa,” ungkap SYL. Lebih lanjut SYL menyampaikan bahwa sektor pertanian penting untuk terus diupayakan karenanya membutuhkan kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan kemajuan suatu negara ditentukan sektor pertanian. Semua negara maju di dunia diawali dari majunya pertanian. Namun, kemajuan sektor pertanian bukan dari alat mesin atau sarana pertanian. “Sesungguhnya majunya sektor pertanian itu dari SDM,” ujarnya. “Lahan pertanian ada di perdesaan. Jadi, berbicara membangun perdesaan, maka gerakan P4S adalah membangun pertanian. Sebagai pelaku utama tidak lain adalah P4S,” tutur Dedi. 

Dalam rangka monitoring dan pembinaan kepada P4S di wilayah provinsi Jawa Barat, Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ajat Jatnika, menghadiri Silaturahmi pada kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Program Makmur yang diselenggarakan oleh P4S Swadaya Dharma Kencana Kabupaten Indramayu, sebagai salah satu P4S binaan BBPP Lembang, Rabu, (11/01/2023). Turut hadir perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Karawang, dan stakeholder di bidang pertanian diantaranya PT Sang Hyang Sri, PT Pupuk Kujang, dan Bank BNI.

“BBPP Lembang sebagai instansi pembina P4S wilayah Provinsi Jawa Barat, turut memajukan usaha petani dengan mensinergikan aktivitas pertanian dengan beberapa stakeholder berkaitan dengan pemupukan, perbenihan,  dan pembiayaan,” ungkap Ajat Jatnika di sela-sela acara.

Acara ini juga dimanfaatkan untuk meresmikan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). Di Kabupaten Indramayu terdapat 5 lumbung padi, lumbung padi yang ke-5 yaitu Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Sri Makmur yang berlokasi di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, di bawah pengelolaan Gapoktan Sri Makmur. Pendirian LPM bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, untuk optimalisasi penyerapan gabah petani, serta menyimpan cadangan pangan mengantisipasi kerawanan pangan, gangguan produksi pada musim kemarau dan keadaan darurat lainnya.

LPM Sri Makmur dibangun dengan luas 81m2, kapasitas 100 ton dilengkapi dengan Rumah Rice Milling Unit (RMU) dengan luas 108m2 disertai dengan mesin penggilingan padi generasi baru yang dapat mengolah gabah menjadi beras dalam satu kali proses, dengan kapasitas produksi 1 ton per jam. Selain itu dibangun juga sarana pendukung lainnya yakni lantai jemur dengan luas 100 meter persegi yang berfungsi untuk menjemur atau mengeringkan padi yang masih basah.

Ketua Gapoktan Sri Makmur yang juga Ketua P4S Dharma Kencana, Ayi Sumarna mengatakan, “dengan adanya fasilitas ini, Gapoktan dapat mengembangkan usaha pangan khususnya penggilingan beras yang dikelola oleh Gapoktan itu sendiri dan diharapkan dapat mendukung stabilitas pasokan dan distribusi pangan khususnya beras dari petani oleh petani dan untuk petani sehingga petani dapat lebih sejahtera.”