Semangat Gen Z Buka Tahun 2023 dengan Belajar Pertanian

Kementerian Pertanian terus mendukung peran generasi penerus sektor pertanian. Penderasan dan diseminasi informasi terus digencarkan agar sektor pertanian kian menggaung terutama di kalangan generasi muda.

LEMBANG – SMA Suluh, Jakarta, memanfaatkan momen di awal tahun 2023 untuk belajar pertanian. Rabu (11/01/2023), rombongan yang terdiri dari 240 peserta didik kelas 10 (Fase E) didampingi kepala sekolah dan guru memasuki area Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

Di depan packing house BBPP Lembang rombongan disambut oleh Koordinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman, didampingi Sub Koordinator Program dan Kerja Sama, Achmad Handyoko.

Saifullah, Kepala Sekolah SMA Suluh mengawali kegiatan dengan menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan peserta didik kali ini. Ia menyatakan kegiatan ini akan bermanfaat bagi para peserta didik, terutama berkaitan dengan kurikulum merdeka yang mulai banyak memfokuskan pada project profile. “Sebelumnya para siswa telah menyusun project profile, namun inilah project profile sebenarnya, karena kalian akan melihat dan praktik langsung terutama tentang pertanian,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Taufik Lukman berharap peserta didik dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya melalui kunjungan singkat ini.

Rombongan dibagi menjadi enam kelompok yang akan melakukan praktik di enam titik berbeda. Praktik didampingi oleh Widyaiswara BBPP Lembang dan tim lapang. Kelompok pertama praktik membuat kompos. Didampingi Riyadi Pratiwa, peserta didik nampak penasaran dengan cara pembuatan pupuk kompos dari kotoran hewan ini.

Di sudut lainnya, Hendra Gunawan, memperkenalkan sistem hidroponik sebagai sistem budidaya tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Metode ini dapat dilakukan sekalipun di lahan sempit. Peralatan sederhana seperti paralon dan besi, disulap menjadi sebuah sistem hidroponik DFT.

Di area screen tanaman hias kelompok ketiga asyik mengamati berbagai koleksi kaktus dan sukulen yang dimiliki BBPP Lembang. Ida Farida bersama tim memperkenalkan cara menempel kaktus dan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk mencoba sendiri.

Area laboratorium pengolahan hasil dan kultur jaringan juga dipadati kelompok lainnya.

Sani Hanifah, menjelaskan proses aklimatisasi dan mengajak peserta praktik membuat aklimatisasi kultur jaringan. Diawali dengan teori singkat, siswa dapat membuat aklimatisasi dengan media agar-agar.

Sementara di laboratorium pengolahan hasil, Saptoningsih, mengajak siswa membuat es krim jagung. Para siswa sangat bersemangat untuk mencoba sendiri membuat es krim ini. “Es krimnya enak, cara pembuatannya juga mudah,” ujar salah satu peserta.

Didampingi Estu Hariyani, kelompok 6 praktik melakukan pengemasan. Estu mengawalinya dengan penjelasan jenis-jenis kemasan produk yang ada di laboratorium pengolahan hasil BBPP Lembang, mulai dari yang paling sederhana, hingga yang rumit. Ia juga menjelaskan pentingnya membuat kemasan yang aman dan menarik.

Keisya Vania dari kelas E5 menceritakan pengalaman ini menjadi hal baru baginya dan teman-teman. Terutama saat membuat es krim dan melihat berbagai koleksi yang ada di BBPP Lembang.

Kementerian Pertanian di bawah komando Menteri Syahrul Yasin Limpo (SYL), berkomitmen terus memfasilitasi generasi milenial untuk terjun ke sektor pertanian. Pada setiap kesempatan, Mentan SYL selalu meyakinkan bahwa pertanian adalah bisnis menjanjikan.

“Generasi muda harus dapat mengambil peranan dalam pembagunan pertanian,” pungkas SYL. Ia juga optimis inovasi dan kreatifitas yang dimiliki generasi muda mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan. DRY