Mengenal Komix Hayati sebagai Salah Satu BioControl Cendawan Patogen
Pada akhir tahun 2022 Kementerian Pertanian mulai
menggaungkan kembali pertanian organik melalui Gerakan Tani Pro Organik (Genta
Organik). Mahalnya harga pupuk kimia, kesuburan tanah yang mulai menipis serta
meningkatnya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang diakibatkan oleh
penggunaan pupuk kimia yang berlebihan serta penggunaan pestisida kimia yang
tidak bijaksana, menjadi alasan kuat munculnya Genta Organik.
Untuk itulah perlu dicari solusi untuk memperbaiki
kesuburan tanah yang sekaligus mampu menekan serangan OPT yang menyerang
tanaman. Pembuatan pupuk organik yang dicampur dengan agen hayati merupakan
salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan di atas. Pemanfaatan limbah pertanian
yang melimpah sebagai salah satu bahan pembuatan pupuk organik akan menekan
biaya produksi dalam proses pembuatannya. Selain itu, pupuk organik mampu memperbaiki
kandungan C organik tanah yang semakin berkurang.
Kandungam C organik tanah yang berkurang disebabkan oleh
respirasi tanah dan tanaman, biomassa (BO) tidak dikembalikan ke tanah,
terangkut panen, erosi serta input bahan kimia sintetis dosis tinggi, sehingga
perlu dilakukan peningkatan kesuburan tanah dengan cara menambahkan bahan
organik ke dalam tanah, memperkaya bahan organik dengan mikroba bermanfaat,
meningkatkan volume bahan organik serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Beberapa sumber bahan organik antara
lain adalah tajuk pohon dan tanaman semusim yang masuk sebagai serasah dan sisa
panen; akar tanaman baik yang melalui akar yang mati, eksudat akar maupun
respirasi akar; biota berupa biofertilizer, pelarut fospat, biodekomposer dan
lain sebagainya.
Penambahan mikroba ke dalam pupuk organik dilakukan dengan cara menggabungkan pupuk organik dengan mikroba bermanfaat baik berupa biofertilizer, bioprotektan, biodekomposer, bioremidiasi maupun pelarut fosfat untuk meningkatkan kesuburan tanah yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
Beberapa manfaat penambahan mikroba ke dalam pupuk
organik yaitu:
1. Meningkatkan
kualitas dan efektifitas pupuk organik dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan
biologi tanah.
2. Penggunaan
jangka panjang dapat meningkatkan kesuburan tanah.
3. Membantu
meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman, contohnya adalah Azotobacter sp.
dan Azospirillum sp. yang dapat membantu tanaman dalam memperoleh
nitrogen melalui proses fiksasi nitrogen serta menghasilkan beberapa
fitohormon.
4. Menurunkan
kebutuhan pupuk kimia sintetis (NPK) hingga 75%.
5. Meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap cekaman biotik (patogen) dan abiotik (kekeringan,
salinitas, pH rendah, dan lain sebagainya), salah satu contonya adalah Trichoderma
sp., yang diketahui mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap cendawan
patogen serta nematoda parasit.
6. Meningkatkan
keragaman dan populasi mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.
7. Meningkatkan
produksi tanaman.
8. Meningkatkan kualitas hasil panen.
Penambahan
mikroba dalam pengayaan dapat berkembang baik pada media yang telah disiapkan
yaitu pupuk organik atau kompos. Beberapa mikroba yang ditambahkan ke dalam
pupuk organik beserta kegunaanya antara lain adalah:
1. Azospirillum
lipoverum, Aspergillus niger, Azotobacter beijerinckii, Rhizobium
sp. merupakan cendawan penambat N (simbiotik/non simbiotik), pelarut P serta
pemantap agregat tanah.
2. Lactobacillus,
Bacillus, Acetobacter, Pseudomonas sp. merupakan bakteri
pelarut P.
3. Trichoderma
sp., Gliocladium sp., Bacillus
subtilis, dan Pseudomonas fluorescens merupakan mikroba pengendali hayati.
4. Trichoderma sp. juga sebagai biodekomposer serta bioremediasi.
Pembuatan Komix Hayati
• Campurkan kompos dengan Trichoderma sp. dengan
perbandingan
25 kg : 100 gram starter Trichoderma sp.
• Fermentasi selama 1-2 minggu.
• Kemas ke dalam kemasan karung ataupun kemasan plastik.