DKPP Bandung Barat Gandeng BBPP Lembang Tingkatkan Kompetensi Calon Penyuluh

Kementerian Pertanian terus berkomitmen meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian. Pelatihan online dan offline terus diupayakan guna mendorong penyuluh dalam pelayanannya sebagai mitra petani agar dapat berusaha tani lebih optimal. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menegaskan di berbagai kesempatan bahwa tugas-tugas penyuluh pertanian adalah melaksanakan tugas dan fungsi sebagai seorang komunikator.



“Menjadi penyuluh itu tugas mulia. Kamu menjadi penyampai pesan dan harapan negara. Ujung tombak yang ada di garis terdepan,” ujar SYL, sapaan Mentan Syahrul.

“Bahwa peningkatan pertanian itu salah satu kuncinya ada di pundak bapak dan ibu semua. Oleh karena itu harus lebih keras lagi, jangan malas-malasan, rajin turun ke lapangan. Sapa dan dampingi petani untuk tetap berproduksi,” sambung dia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan kunci keberhasilan pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas.

“Peningkatan produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh. Karena itu kami siap untuk genjot produktivitas dengan mensupport program-program pertanian,” ujar Dedi.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi calon penyuluh pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bandung Barat melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang berkolaborasi gelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi bagi Calon Penyuluh Pertanian. 

Diselenggarakan pada 19-22 Desember 2022, pelatihan diikuti oleh 55 orang calon penyuluh. Adapun pelatihan bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap para calon penyuluh pertanian, agar siap dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugasnya. 

Ini juga menjadi salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan jumlah penyuluh pertanian di masing-masing desa 1 penyuluh.

Sekretaris DKPP, Alit Rukmana, saat pembukaan menyampaikan "menjadi seorang penyuluh pertanian adalah tugas mulia, namun semuanya butuh proses".  Ia berharap setelah berlatih para calon penyuluh dapat mendampingi petani dalam meningkatkan produksi dan penghasilan petani.

Selama berlatih peserta memperoleh materi yang terdiri dari: Kebijakam Penyuluhan Pertanian, Dasar-dasar Penyuluhan, Identifikasi Potensi Wilayah dan Agroekosistem Berorientasi Agribisnis, Menyusun Programa Penyuluhan Pertanian, Menyusun Rencana Kerja Tahunan Penyuluhan, Materi Penyuluhan Pertanian, Media Penyuluhan Pertanian, Metode Penyuluhan Pertanian, Evaluasi Pelaksanaan dan Evaluasi Dampak Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian serta Pelaporan, serta Penyusunan Rencana Implementasi.

Fasilitator berasal dari Widyaiswara BBPP Lembang dengan metode ceramah, diskusi dan penugasan. 

Albertus, salah seorang peserta yang ditemui di sela-sela pelatihan menyatakan telah mendapat banyak ilmu baru selama berlatih. Menurutnya ini menjadi bekal bagi dirinya dan rekan-rekan calon penyuluh saat terjun ke lapangan.

Pasca pelatihan peserta akan menjalani sertifikasi kompetensi profesi penyuluh pertanian pada 22-24 Desember 2022. Sertifikasi ini menjadi bentuk pengakuan kompetensi profesi SDM pertanian guna mendorong penyuluh pertanian lebih berkualitas dan berdaya saing. DRY/YKO