Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan Lokal, Perangkat Desa Musi Banyuasin Studi Tiru di Lembang
Komoditas
lokal dapat menjadi kekuatan dalam menuju kedaulatan pangan nasional. Menteri
Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kerap meminta setiap kepala daerah untuk
memperkuat lumbung pangan.
"Untuk itu diperlukan pemetaan potensi unggulan daerah. Hal ini termasuk potensi komoditas lokal, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani," tuturnya pada suatu kesempatan.
Sejalan dengan
arahan tersebut, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), tak
henti-hentinya mendukung terciptanya pangan, terutama melalui peningkatan SDM
pertanian.
“Peningkatan
produktivitas ada di tangan petani dan penyuluh. Karena itu kami siap untuk
genjot produktivitas dengan mensupport program-program pertanian,” jelas Dedi.
Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, sebagai salah satu unit pelaksana teknis
lingkup BPPSDMP turut melaksankan hal tersebut melalui enam Standar Pelayanan
Publik (SPP), salah satunya kerjasama kunjungan, terlebih di momen akhir tahun
ini.
Selasa (13/12) BBPP Lembang
kembali menerima kedatangan 300 orang Perangkat Desa asal Kabupaten Musi
Banyuasin, Sumatra Selatan. Di Aula Catur Gatra, Kepala BBPP Lembang beserta
Widyaiswara menyambut kedatangan rombongan.
Turut hadir,
Abdullah Hasibuan, Ketua Umum Pusat Pengkajian dan Simulasi Kerja Aparatur Pemerintah
(PPSKAP). Di hadapan peserta, Ia berpesan agar seluruh Perangkat Desa
memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang didapat setelah berkunjung di BBPP
Lembang. “Tujuan kami membawa perangkat desa kali ini, agar mereka dapat
melakukan studi tiru dan studi terap, berbagai teknologi budidaya tanaman yang
ada di sini,” pungkasnya.
Ia juga menyampaikan
kunjungan kali ini juga merupakan rangkaian dari Bimbingan Teknis Ketahanan
Pangan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Peserta merupakan
perangkat desa yang berasal dari Kecamatan Lawang Wetan, Tungkal Jaya, Jirak
Jaya, dan Lais.
Kegiatan diawali
dengan penyampaian materi oleh Hendra Gunawan dan Cece Mulyana, Widyaiswara
BBPP Lembang. Hendra menyampaikan materi budidaya tanaman dengan teknologi
hidroponik. Melalui teknologi ini, peserta dapat menanam di lahan sempit dengan
alat dan bahan sederhana. Beberapa peserta mengaku, ini menjadi ilmu baru yang
belum pernah dicoba sebelumnya.
Selanjutnya, Cece
menyampaikan materi budidaya jagung. Di Kabupaten Musi Banyuasin, jagung
menjadi salah satu komoditas favorit dengan permintaan pasar yang tinggi.
Nampak peserta tertarik untuk mempelajari lebih lanjut terkait budidaya jagung,
terutama berkaitan dengan cara meingkatkan produktivitas dan penanganan pasca
panen.
Setelah dibekali
dengan teori, Widyaiswara mengajak peserta melakukan praktik pembuatan sistem
hidroponik dan praktik teknis budidaya jagung.
Di Kawasan Rumah
Pangan Lestari (RPL), didampingi petugas lapang, peserta membuat instalasi hidroponik
sistem DFT dari alat dan bahan sederhana yang mudah didapat. Adapun alat dan
bahan yang dibutuhkan antara lain: bor, paralon, besi untuk penyangga, dan
media tanam.
Di sudut
lainnya, pada area lahan konvensional, peserta mempraktikan budidaya jagung.
Praktik dilakukan mulai dari persiapan lahan, pemasangan mulsa, hingga
penanaman benih jagung.
Maniawah
Siregar, Kepala Desa Sumber Haru, Kecamatan Tunggal Jaya, yang ditemui di
sela-sela kunjungan menyampaikan, “kami mendapat banyak ilmu baru di sini,
beberapa di antaranya telah kami terapkan, namun sangat bermanfaat untuk
meningkatkan pengetahuan kami,” tuturnya. Ia berharap, setelah belajar dan
berdiskusi, seluruh perangkat desa dapat membagikan ilmunya terutama kepada
petani di wilayah kerja masing-masing. (YKO/DRY)