Kolaborasi Kementan dan BNN, Berantas Peredaran Narkotika Lewat Sosialisasi P4GN

Menghancurkan suratu negara, tidak selalu membutuhkan senjata api dan menciptakan huru-hara. Narkotika dapat menjadi senjata penghancur yang lebih dahsyat. Pesan tersebut menjadi pembuka pada Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian RI, Dedi Nursyamsi. 

bbppl-sosialisasip4sgn

 Dilaksanakan pada Senin (14/11), sosialisasi diikuti seluruh pegawai lingkup BPPSDMP secara luring dan daring. Seluruh pegawai ASN Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang turut mengikuti sosialisasi tersebut di melalu zoom meeting bertempat di Aula Catur Gatra.

"BPPSDMP harus bebas dari narkoba. Dimulai dari diri sendiri. Jauhi narkoba!", tegas Dedi. Ia juga menyampaikan berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka pemberantasan narkotika, melalui sosialisasi kepada pegawai BPPSDMP, mahasiswa PKL, dan penyuluh, hingga melakukan tes urin. 

"Tidak ada toleransi bagi pegawai BPPSDMP yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkotika," lanjutnya. 

Komitmen tersebut juga telah dikemukakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). “Kementerian Pertanian akan konsisten dan berkomitmen dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba, kami akan selalu berusaha membuat tubuh Kementan bersih dan bebas narkoba,” tutur Mentan pada kesempatan berbeda.

Berbagai faktor seperti faktor geografis dan demografis Indonesia yang luas, menjadi tantangan tersendiri dalam pemberantasan narkotika di Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ridwan Arief, Penyuluh Narkoba Ahli Madya dari Badan Narkotika Nasional, yang menjadi narasumber pada sosialisasi kali ini. 

Lebih lanjut, Ridwan juga menjelaskan jenis-janis narkotika dan efek sampingnya. Rusaknya daya analisis, daya sintesa, daya analogi, daya nalar, daya antisipasi, hilangnya logika berpikir, dan kerusakan kemampuan spasial menjadi beberapa efek narkotika pada otak yang dipaparkannya.

Ia juga menjelaskan berbagai motif seseorang menggunakan narkotika. "Biasanya disebabkan oleh tingkat stress yang tinggi, memiliki uang dan gaya hidup berlebihan, pengguna lanjutan sebelum bekerja," jelasnya.

Di tengah pandemi Covid-19 lalu, peredaran narkotika tetap berjalan. Ini menjadi lampu kuning bahwa pemberantasan narkotika harus ditangani dengan serius. 

"Tugas BNN adalah menyelamatkan anak bangsa, bukan memenjarakan," tutup Ridwan.

Giat sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk dukungan Kementan pada Instruksi Presiden No 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika Tahun 2020-2024.