Bisnis Pertanian Bagaikan Emas 100 Karat, Kementan Gandeng Generasi Milenial
Sebagai salah satu upaya peningkatan wawasan dan pengetahuan mahasiswa Departemen Agribisnis dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Ma’soem Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, 40 orang mahasiswa semester 3 didampingi dosen berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
LEMBANG. Menteri Pertanian, di setiap kesempatan selalu mengobarkan semangat seluruh insan pertanian terutama generasi muda untuk bergerak bersama berjuang di sektor pertanian. “Bertani itu keren, dan pertanian itu bagaikan emas 100 karat karena menjadi lapangan kerja yang selalu terbuka,” ucap SYL.
Pada keterangan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa sumberdaya manusia menjadi faktor pengungkit produksi dan produktivitas. “Kementerian Pertanian berkomitmen mencetak petani milenial 2,5 juta orang kurun waktu 5 tahun ke depan,” kata Dedi.
Senin (7/11/2022), rombongan dosen dan mahasiswa Universitas Ma’soem diterima secara resmi oleh Kepala BBPP Lembang, yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh Koordinator Program dan Evaluasi, Taufik Lukman. Taufik memaparkan profil BBPP Lembang, keragaan SDM dan sarana prasarana penunjang pelatihan serta wilayah kerja pelatihan. “Wilayah kerja BBPP Lembang berdasarkan tugas dan fungsinya mencakup 5 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Maluku dan Maluku Utara. Sedangkan untuk pelatihan unggulan komoditas hortikultura wilayah kerjanya seluruh Indonesia,” jelas Taufik.
Haerudjaman, Ketua Departemen Teknologi Pangan Universitas Ma’soem menyampaikan maksud tujuan berkunjung ke BBPP Lembang. “BBPP Lembang menjadi lokasi yang tepat untuk belajar pertanian praktis,” ujarnya.
Widyaiswara Spesialisasi Budidaya Pertanian, Cece Mulyana, mengajak rombongan ke Screen Budidaya Melon. Tanaman melon varietas Robbin dan Glamour yang sebulan lagi akan dipanen ini menarik perhatian mahasiswa untuk bertanya kepada widyaiswara dan petugas. Penuh semangat, petugas menjelaskan proses budidaya mulai dari pembibitan, pemeliharaan, penanganan hama penyakit dan pemasaran.
Beranjak ke zona rumah kompos dan kandang sapi, penjelasan seputar proses pemanfaatan limbah ternak dan sayuran disampaikan oleh pengelola kompos. Limbah disulap menjadi aneka produk seperti pupuk kompos, bioslury, pupuk organik cair dan juga kom-mix hayati yang semuanya diaplikasikan untuk budidaya tanaman di lingkungan Inkubator Usahatani (IUT) BBPP Lembang.
Kunjungan berakhir di greenhouse tanaman anggur. Buah anggur yang cantik tumbuh dengan baik di dalam greenhouse. Warna hijau, merah dan ungu buah anggur menarik perhatian peserta. Rombongan memperoleh penjelasan tentang proses budaidaya mulai dari pembibitan, penanaman dan pemeliharaan.
Raihanita Nurul Jannah, salah seorang mahasiswi Program Studi Teknologi Pangan menyampaikan kesannya berkunjung ke BBPP Lembang. “Senang sekali bisa berkunjung ke sini. Lengkap sekali sarana praktiknya. Sebagai generasi muda, kami semakin termotivasi menjadikan pertanian sebagai salah satu bagian masa depan kami,” jelasnya.