Jaga Swasembada Beras, Kementan Kenalkan Benih Sumber Padi Bermutu di BOC
SUKAMANDI. Ada yang menarik di Bertani on Cloud (BOC) volume 204. Kementerian Pertanian dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melalui salah satu UPT Pelatihannya, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, berkolaborasi dengan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) menyajikan materi yang menarik, untuk menjaga swasembada beras.
Pada BOC volume 204, BB Padi yang merupakan UPT Badan Standardiisasi Instrumen Pertanian (BSIP) memperkenalkan cara memproduksi benih sumber padi bermutu.
Seperti diketahui, selama 3 tahun berturut- turut Indonesia tidak impor beras, karenanya diganjar penghargaan oleh International Rice Research Institute (IRRI). Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “Penghargaan ini karena Indonesia mampu mencapai sistem pertanian pangan yang tangguh dan berhasil mencapai swasembada beras selama 3 tahun berturut-turut dari tahun 2019-2021, artinya tidak impor beras,” jelas SYL.
“Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu bertahan hingga saat ini di tengah berbagai ancaman global seperti pandemi covid-19 yang belum berakhir, perang dingin Rusia-Ukraina dan dampak perubahan iklim,” tambah SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, saat membuka kegiatan BOC, Kamis (20/10/2022) mengatakan, “capaian Indonesia saat ini berupa swasembada beras merupakan hasil keringat petani kita, praktisi pertanian, P4S, penyuluh pertanian serta seluruh insan pertanian yang sudah memberi kontribusi luar biasa untuk swasembada pangan ini,” ucap Dedi.
“Mari genjot terus produktivitas padi. Salah satunya dengan menerapkan inovasi teknologi smart farming, dan ini harus bisa diimplementasikan terus di tingkat petani. Caranya dengan memanfaatkan produk bioscience yaitu high breeding quality yang memiliki potensi menghasilkan uang banyak. Jangan lupa perhatikan nutrisinya melalui pemupukan berimbang,” lanjut Dedi.
Peserta Bertani on Cloud volume 204 merupakan petani, P4S, penyuluh pertanian, petugas dan insan pertanian lainnya sebanyak 368 orang yang mengakses BOC melalui zoom meeting. Ada juga diantaranya yang menyaksikan live streaming dari platform youtube BBPP Lembang.
Materi BOC volume 204 diawali dengan penayangan video profil BB Padi dilanjutkan pemaparan Kepala BB Padi, Yudi Sasto, tentang peran penting benih padi, kebutuhan dan produksi benih sumber saat ini, dan pendistribusiannya. “Ada 3 isu strategis bahwa penggunaan benih padi unggul bermutu merupakan kunci sukses budidaya padi, penggunaan benih padi unggul bermutu masih sekitar 50% dari luasan pertanaman padi nasional per tahun dan tingkat produktivitas padi Indonesia berada di peringkat 5 dunia,” kata Yudi.
“Ini menjadi tantangan dan solusinya adalah harus menggenjot terus kegiatan diseminasi informasi terkait varietas unggul dan pentingnya benih unggul bermutu di tingkat petani, pemanfaatan platform digital untuk pemasaran yang masih sedang dibangun dan harus ada sistem tracibility benih,” ungkapnya.
Program Bertani on Cloud menarik minat para peserta karena diselingi dengan pemberian soal kuis. Tujuannya menilai aspek kognitif peserta atas materi yang telah disampaikan narasumber. Hadiah kuis kali ini adalah aneka varietas benih sumber yang diharapkan dapat ditanam dan menghasilkan tanaman padi yang berkualitas baik.
Selanjutnya, narasumber dari BB Padi memperkenalkan aneka varietas benih sumber yang sudah dihasilkan. Sudah ada lebih dari 300 varietas padi yang dihasilkan selama ini. Semuanya mengacu kepada preferensi mayoritas konsumen dan permintaan pasar serta disesuaikan dengan karakteristik setiap daerah.
Diskusi di penghujung acara juga menarik minat peserta untuk menanyakan berbagai hal dan mendiskusikannya dengan para narasumber.
Penutupan kegiatan Bertani on Cloud oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. “Kami harapkan kolaborasi seperti ini bisa menjadi komitmen bersama untuk menjaga produktivitas pangan pokok kita yaitu beras, dimulai dari penyediaan benih padi sumber yang berkualitas,” ungkap Ajat.
Muhammad Jono, salah seorang penyuluh pertanian dari Kabupaten Bogor, yang kerap mengakses Bertani on Cloud, mengatakan kesannya, “kegiatan Bertani on Cloud seperti ini baik dan harus rutin dilakukan. Melalui BOC, pada tema kali ini kami jadi mengetahui perkembangan terbaru varietas benih padi sumber yang bisa kami sampaikan ke petani binaan kami untuk diimplementasikan sesuai karakteristik wilayah masing-masing,” ucap Jono.