300 Kepala Desa Kabupaten Banyuasin Geruduk BBPP Lembang, ada apa?
Pasca kesuksesan sektor pertanian yang terus bertumbuh kala pandemi covid-19 lalu, kini perubahan iklim menjadi ancaman baru bagi sektor pertanian. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat insan pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) senantiasa mengajak semua pihak untuk turut berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Dirinya meminta setiap kepala daerah untuk memperkuat lumbung dan cadangan pangan. Penguatan ini juga bertujuan mencapai ketahanan pangan di setiap daerah.
Sejalan dengan arahan tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, juga menyatakan bahwa "BPPSDMP terus mendukung tercapainya ketahanan pangan terutama melalui SDM pertanian". Dedi menekankan, BPPSDMP akan terus menggenjot kapasitas petani agar petani dapat terus berproduksi. Penyuluh juga harus tetap turun ke lapang, sawah, dan ladang untuk mendampingi petani, termasuk aparat pemerintah yang bersentuhan langsung dengan petani.
Mewujudkan hal tersebut, 300 orang Kepala Desa asal Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP). Kunjungan dilakukan dalam rangka belajar pertanian khususnya ketahanan pangan.
Rombongan dibagi dalam enam kelompok. Dipandu Widyaiswara dan tim Inkubator Usaha Tani (IUT), packing house menjadi destinasi pertama. Di sini peserta diajak melihat sistem pengemasan dan penyimpanan dengan cold storage. Peserta juga melakukan praktik pengemasan yang menarik dan higienis.
"Kami baru pertama kali belajar pengemasan. Dengan teknik ini sayuran dapat lebih menarik dan aman", ungkap Seftian, di sela-sela praktik.
Lokasi selanjutnya yakni kawasan rumah pangan lestari. Di sini peserta praktik hidroponik dengan sistem DFT dan NFT. Sistem DFT dan NFT menjadi alternatif budidaya tanaman sayuran di lahan sempit dengan hasil produksi tetap tinggi.
Di titik lain, yakni screen aeropinik, peserta dapat melihat budidaya kentang dengan metode aeroponik. Tampak peserta sangat tertarik dengan cara budidaya tanaman pangan yang satu ini. Sistem aeroponik merupakan salah satu teknologi hidroponik yang mampu menyediakan benih sumber berkualitas.
Terakhir, screen house anggur menjadi salah satu spot baru di BBPP Lembang yang menarik perhatian peserta. Di sini peserta dapat melihat dan belajar budidaya anggur hijau di dalam screenhouse sebagai salah satu komoditas hortikultura bernilai jual tinggi.
Anaim, peserta asal Kecamatan Selat Penuguan, Desa Wonodadi, yang ditemui di screen house anggur menyatakan sangat puas dengan kunjungan hari ini. "Tadi kami telah berkeliling, mulai dari packing house, screen aeroponik, RPL, serta screen anggur. Ini menjadi pembelajaran bagi kami terutama berkaitan dengan ketahanan pangan. Kami berharap pengalaman ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan pertanian di wilayah kami, tentunya berkolaborasi dengan penyuluh pertanian," ungkapnya. YKO/DRY