Smart Farming Menjadi Ikon P4S Lembang Agri sebagai Pembaharu Pedesaan

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah kelembagaan pelatihan dengan metode permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok.

bbpplembang kunjungan P4S Lembang AgriLEMBANG. Kementerian Pertanian terus menggenjot potensi P4S sebagai pembaharu pertanian di pedesaan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “P4S memiliki peran untuk mendukung pembangunan pertanian karena pertanian itu berada di desa,” ungkap SYL. Mentan juga berharap P4S bisa menghadirkan inovasi-inovasi di bidang pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, di sela-sela kegiatan Rapat Pimpinan Lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, mengunjungi P4S Lembang Agri yang menjadi binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Selasa (11/10/2022). Kunjungan ini dihadiri pula oleh Sekretaris BPPSDMP, Kepala UPT Pelatihan dan Pendidikan, Pejabat Administrator dan Koordinator serta Manajer PHLN Lingkup BPPSDMP.

Rombongan langsung meninjau Smart Green House yang dikelola oleh P4S Lembang Agri seluas 1.000 meter2 yang ditanami 2.700 tanaman paprika. Kepala Badan didampingi Kepala BBPP Lembang dan rombongan berbincang-bincang santai dengan Dodih, Pengelola P4S Lembang Agri. Diskusi mengalir seputar kegiatan on-farm budidaya paprika yang menggunakan teknologi hidroponik sistem deep flow technique (DFT). “Ada 16 unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tanaman, 9 unsur makro dan 7 unsur mikro dan ini penting untuk nutrisi tanaman agar tumbuh dengan bagus,” jelas Dedi.

bbpplembang kunjungan P4S Lembang Agri1Rombongan bergerak menuju Packing House yang jaraknya 100 meter dari Green House. Aktivitas pengemasan sayuran yang menjadi rutinitas harian P4S Lembang Agri sedang berlangsung. Buncis menjadi produk andalan yang dipasarkan ke pasar modern dan ekspor. “Ada beberapa macam buncis yang dibudidayakan dan dipasarkan seperti buncis Kenya dan baby buncis,” jelas Dodih. Kepala Badan tertarik dan diskusi tentang kegiatan off-farm yang dilakukan oleh P4S Lembang Agri.

Di depan seluruh rombongan, Ketua P4S Lembang Agri memaparkan profil P4S Lembang Agri, aktivitas budidaya pertanian yang dilakukan baik on-farm maupun off-farm, serta kegiatan permagangan dan pelatihan bagi petani, siswa dan mahasiswa.

“Sebagai pembaharu pedesaan, ternyata semuanya ada di P4S Lembang Agri ini,” jelas Dedi. “P4S Lembang Agri dari sisi on-farm sudah baik budidayanya, mulai dari penggunaan benih yang berkualitas, pemanfaatan teknologi hidroponik, serta pengelolaan nutrisi dengan sistem fertigasi yang baik. Dari sisi off farm di mulai dari membersihkan sayuran, sortasi, grading, dan packaging yang profesional,” ungkapnya.

P4S Lembang Agri dinilai sangat menonjol agrisociopreneur. Anggota kelompok tani ada 245 orang dan sudah akses kredit usaha rakyat (KUR) bersama dengan kelompok mencapai 1 milyar, sehingga dapat meningkatkan skala usahanya. Pemasaran sayuran juga sudah dilakukan secara online memanfaatkan marketplace.

“Menurut saya, P4S Lembang Agri ini sudah bisa menjadi model. Saya berharap, setiap kabupaten ada 1 model P4S seperti Lembang Agri sebagai pembaharu pedesaan yang dapat menjadi contoh untuk masyarakat sekitar dan P4S lainnya,” jelas Dedi.

“Satu kata untuk P4S Lembang Agri, keren!!” ungkap Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, saat menutup kunjungannya kali ini ke P4S Lembang Agri.