LEMBANG. Rabu (15/11/2017), 7 orang koordinator penyuluh dari 6 kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah, datang dan berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Peserta diterima secara resmi oleh Kepala Bidang Program dan Evaluasi, M. Iski Suharno didampingi pejabat struktural BBPP Lembang. Saat sesi diskusi, pemasaran menjadi topik diskusi yang cukup hangat pagi itu. Permasalahan pemasaran yang kerap terjadi seperti yang disampaikan oleh salah seorang penyuluh, dimana produk petani binaannya kalah bersaing dengan produk dari daerah lain yang masuk ke pasar baik itu pasar tradisional maupun pasar swalayan karena persaingan harga. Solusi yang ditawarkan oleh BBPP Lembang seperti yang disampaikan oleh Ramadani Saputra, Widyaiswara Spesialisasi Penyuluhan yang juga Counterpart Taiwan Technical Mission (TTM) “Salah satu solusi untuk bisa memecah persoalan dalam pemasaran yaitu korporasi dengan bekerjasama dengan petani-petani binaan dan membuat packing house bisa dalam skala kecil terlebih dahulu, yang penting ada cool storage nya. BBPP Lembang sedang mengembangkan itu dalam bentuk kerjasama dengan TTM dalam hal pemasaran dengan dibangunnya packing house dan pembentukan korporasi petani (Bavas) agar kontinuitas produk dapat terjaga untuk membantu pemasaran produk petani terutama untuk pasar swalayan”, ungkapnya.

Setelah berdiskusi, peserta diajak melihat lahan praktik di BBPP Lembang, mulai dari packing house dimana diceritakan kembali mekanisme pemasaran yang ada disana. Setelah itu peserta diajak untuk melihat instalasi biogas, screen house tanaman hias dan hidroponik, laboratorium kultur jaringan dan pengolahan hasil serta model pemanfaatan pekarangan di rumah pangan lestari BBPP Lembang dengan penggunaan teknologi hidroponik wick system, minaponik dan vertikultur. Peserta juga ingin melihat pengelolaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP/BP3K), karenanya peserta diajak untuk melihat salah satu BP3K yang dalam sisi manajemen dan kegiatan sudah baik, yaitu di BP3K Jalan Cagak, Kabupaten Subang. (chetty)