LEMBANG. Tahun 2017 ini, merupakan tahun kedua bagi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang untuk melaksanakan pelatihan teknis dengan metode blended learning. Blended learning adalah inovasi yang diciptakan oleh BBPP Lembang untuk bidang pelatihan pertanian, merupakan suatu model pelatihan yang memadukan antara pelatihan sesi online (menggunakan e-learning) dan sesi offline (menggunakan metode konvensional/tatap muka). Kali ini, pelatihan blended learning dilaksanakan untuk komoditas bawang merah.

Sebagaimana diketahui bahwa bawang merah merupakan salah satu komoditas strategis yang menjadi fokus pengembangan Kementerian Pertanian saat ini. Untuk meningkatkan produktivitas bawang merah, diperlukan teknologi yang tepat dalam proses budidayanya. Teknologi tersebut dapat didesiminasikan kepada penyuluh pertanian salah satunya melalui proses pelatihan. Diharapkan setelah berlatih, penyuluh dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada petani binaannya masing-masing sehingga produktivitas bawang merah akan meningkat sesuai yang diharapkan.

Peserta pelatihan merupakan penyuluh pertanian yang berasal dari wilayah sentra bawang merah yaitu Indramayu, Cirebon, Kuningan, dan Majalengka. Pelatihan dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi online yang telah dilaksanakan pada tanggal 21 – 25 Agustus 2017. Sesi online diikuti oleh 46 orang peserta yang belajar mandiri mengakses materi berupa video pembelajaran dan bahan ajar dalam bentuk modul yang telah dibuat oleh pengajar yang seluruhnya merupakan widyaiswara BBPP Lembang. Pada saat sesi online, peserta juga dapat berinteraksi langsung dengan para pengajar melalui chatting via whatsapp group. Sesi offline dilaksanakan pada tanggal 4 – 7 September 2017 di BBPP Lembang dengan peserta sebanyak 29 orang yang telah lulus seleksi sesi online. Saat sesi offline, peserta langsung praktik beberapa materi yang dianggap penting untuk dipraktikkan sesuai kebutuhan peserta yang diperoleh saat sesi online.

Materi pada pelatihan bawang merah metode blended learning yaitu: 1) kebijakan pengembangan komoditas bawang merah, 2) Good Agricultural Practices (GAP) bawang merah, 3) Pemilihan lokasi dan persiapan benih, 4) Persiapan lahan dan penanaman, 5) Pupuk dan Pemupukan, 6) Pemeliharaan, 7) Pengendalian OPT, 8) Panen dan pascapanen, 9) Diseminasi teknologi menggunakan teknologi informasi, 10) refleksi. (chetty)