Diklat Budidaya Padi bagi Petani dan Generasi Muda Pertanian Program CF-SKR
“Keberhasilan pembangunan pertanian ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia pertanian. Pengembangan sumberdaya manusia pertanian dilaksanakan melalui pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan. P4S sebagai salah satu lembaga penyelenggara diklat/magang bagi petani diharapkan memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kompetensi petani dalam mengelola usahatani”
Tanaman padi merupakan salah satu komoditas unggulan bidang pertanian pangan, sehingga sangat perlu terus dikembangkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan petani dalam budidaya tanaman padi berakibat pada terjadinya kesalahan pengelolaan tanaman padi. Kesalahan dalam budidaya padi jika dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan yang intensif akan menurunkan hasil panen petani. Bila hasil panen menurun maka pendapatan petani menurun, akhirnya kesejahteraan hidupnya terganggu. Oleh karena hal itu, perlu ada kegiatan untuk menunjang peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman padi milik petani melalui kegiatan Diklat Budidaya Tanaman Padi bagi petani dan generasi muda pertanian Program CF-SKR.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian bekerjasama dengan salah satu alumni IKAMAJA yang juga pimpinan P4S Bagusantri Kota Banjar, Bapak Abdul Kholik, sebagai salah satu P4S penerima hibah program CF-SKR Tahun 2016, menyelenggarakan Diklat Budidaya Padi bagi Petani dan Generasi Muda Pertanian. Diklat dilaksanakan sebanyak 2 angkatan dengan masing-masing angkatan diikuti oleh 25 orang peserta yang merupakan petani padi di Kecamatan Langensari Kota Banjar. Angkatan I dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober – 4 Oktober 2016, sedangkan angkatan II dilaksanakan pada tanggal 7 – 11 November 2016. Diklat dilaksanakan di P4S Bagusantri, Kota Banjar.
Tujuan dilaksanakannya diklat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani dalam mengelola usaha taninya.Peserta selain mendapat teori di kelas mengenai budidaya padi meliputi persiapan benih, penanaman, pemupukan, pengendalian OPT, dan kewirausahaan, mereka juga praktik pengolahan lahan untuk tanam jarwo menggunakan caplak, persiapan benih dan penanaman, serta pembuatan pupuk organik. Di akhir proses diklat, seluruh peserta memperoleh bahwa di akhir kegiatan diklat setiap peserta mendapatkan bantuan handsprayer, pupuk organik dan terpal untuk menjemur padi, dengan tujuan membantu mereka dalam mempraktikkan hasil diklat. (che)