Peduli Lingkungan dengan Memanfaatkan Pekarangan, KWT Tangerang Selatan Belajar Hidroponik

bbpplembang kunjunganKWTTangselLEMBANG. Pemenuhan gizi keluarga menjadi salah satu tanggung jawab seorang ibu. Pemanfaatan pekarangan rumah menjadi salah satu usaha memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Pemanfaatan pekarangan dengan menanam sendiri aneka tanaman tentunya akan lebih sehat, praktis dan murah., bahkan bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga. Ini sesuai dengan Program Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) yang dicanangkan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. “Program pekarangan pangan lestari ini sangat bagus, tingkatkan agar tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga menjadi sumber pendapatan sehingga meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujar Menteri SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “Untuk menyediakan pangan dan kebutuhan masyarakat, Kementan terus menggerakkan pemanfaatan pekarangan di masyarakat. Ini memerlukan peran terutama dari Penyuluh Pertanian untuk bergerak terus mendampingi petani, wanita tani untuk memanfaatkan pekarangan,” ungkapnya.

Giat P2L di Indonesia terus digalakkan, ditermasuk di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Kelompok Wanita Tani yang tergabung di Kelompok Wanita Kreatif Hijau, Serpong Utara, tekun menjalani bisnis pertanian dengan memanfaatkan lahan pekarangan dan lahan demplot yang dimiliki. Hasilnya, selain untuk konsumsi keluarga juga dijual dan hasilnya disimpan untuk operasional kegiatan komunitas.

Untuk menambah pengetahuan mengenai proses penanaman dan perawatan sayuran hidroponik, 60 orang anggota KWT berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Rabu (15/09/2021) dan diterima secara langsung oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika, didampingi Widyaiswara. Disampaikan oleh Kepala Balai tentang profil BBPP Lembang, tugas pokok dan fungsi sebagai balai pelatihan pertanian dan aktivitas pertanian yang dilakukan di lahan praktik.

Rombongan diajak berkeliling Inkubator Usahatani BBPP Lembang, melihat aktivitas di lahan praktik, peserta dibagi 2 dan berkeliling ke zona KRPL untuk melihat budidaya seledri dengan sistem deep flow technique (DFT), screen house tanaman hias untuk melihat budidaya sukulen dan kaktus, meninjau budidaya stroberi di polybag dan sistem irigasi tetes.

Dwi, salah seorang peserta mengungkapkan kesannya setelah berkunjung, “Berbagi sistem hidroponik di BBPP Lembang seperti DFT, irigasi tetes yang kami lihat, membuat kami tertarik untuk bisa menerapkannya di lahan pekarangan kami dan lahan yang dikelola KWT Tangerang Selatan, agar produksi sayuran kami lebih banyak dan tentunya lebih sehat,” jelasnya.