Panen Kentang G0 Varietas Granola dan Atlantik
LEMBANG. Benih kentang G0 yang diproduksi oleh Inkubator Agribisnis Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang merupakan salah satu komoditas unggulan bidang hortikultura yang rutin dibudidayakan di BBPP Lembang. Benih kentang G0 yang dibudidayakan di BBPP Lembang yaitu sebanyak 2 varietas, Granola L dan Atlantik Malang, dibudidayakan menggunakan teknologi hidroponik sistem aeroponik. BBPP Lembang telah memperoleh sertifikat dari Balai Penelitian
Tanaman Sayuran (Balitsa) untuk memperbanyak benih kentang G0 dalam rangka membantu memenuhi kebutuhan petani dan penangkar benih akan benih kentang berkualitas.
Rabu (18/07/2018), pengelola screen house, Beben Angga, dibantu oleh siswa dan mahasiswa yang sedang belajar dan magang pertanian di BBPP Lembang, melakukan panen benih kentang G0. Awalnya, tanaman kentang dihasilkan dari proses subkultur di Laboratorium Kultur Jaringan BBPP Lembang, selanjutnya disemai 2 minggu didalam ruang aklimatisasi. Tanaman hasil persemaian diperbanyak dalam ruang aklimatisasi melalui perbanyakan stek, sebelum ditanam didalam bak-bak dengan sistem aeroponik. Panen dilakukan setelah tanaman kentang berusia genap 3 bulan. Satu-persatu benih kentang (knol) dipanen dan dipisahkan berdasarkan 3 ukuran, yaitu kecil, sedang dan besar, karena ini akan mempengaruhi harga jual per knol nantinya. Harga per knol itu sekitar 500-4000 rupiah tergantung ukurannya. Kali ini, panen menghasilkan 2.758 knol. Setelah dipanen, kentang akan disimpan (dormansi) selama 3 bulan agar tumbuh tunas-tunas baru sebelum ditanam di lahan menjadi benih kentang G1.
Dengan teknologi pertanian seperti aeroponik, maka budidaya tanaman menjadi lebih mudah, tidak perlu berkotor-kotoran dan sulit dalam pemeliharaannya, dan hasilnya lebih optimal baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. (chetty)