UPT Pelatihan Kementan Ajarkan Gen Z Hilirisasi Pertanian dan Agribisnis Tanaman Hias

LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 59 Gen Z siswa-siswi kelas VIII SMP Budi Cendekia Islamic School, Depok, Selasa (15/4/2025). 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia. "Sekarang generasi muda adalah generasi yang harus kita persiapkan untuk mengawal Indonesia menjadi negara emas. 20 tahun kemudian mereka yang akan memimpin republik ini. Kita harapkan mereka lebih baik dan lebih hebat dari kita," ujarnya. 

Karena itu, lanjutnya, Kementan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua. "Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," kata Santi. 

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Sugestiana, menyampaikan pihaknya mengajak murid-murid belajar pertanian di BBPP Lembang dalam rangka Research and Leadership Development Program Sekolah. Ia berharap kegiatan kunjugan ke BBPP Lembang dapat memberi manfaat dan bisa diaplikasikan oleh siswa. 

Kunjungan kali ini, BBPP Lembang mengajarkan hilirisasi komoditas pertanian dan agribisnis tanaman hias. Keduanya dapat menjadi peluang usaha menjanjikan di sektor pertanian. Di laboratorium pengolahan hasil pertanian, petugas laboratorium menjelaskan tujuan pengolahan hasil pertanian. 

Lalu, generasi z ini diajak praktik langsung membuat cemilan yang rasanya manis pedas asam dan menyegarkan yaitu sorbet cabai. Pertama-tama, diberikan penjelasan alat dan bahan, dilanjutkan demo membuat sorbet hingga menjadi sorbet cabai yang siap dikonsumsi. 

Dua siswa, Audrey dan Zakky, antusias mempraktikkan langkah demi langkah pembuatan sorbet, mulai dari pencampuran semua bahan, pemasakan, pemixeran hingga pelabelan. "Asyik belajar membuat sorbet ini, mudah juga ternyata," ucap Audrey. Sementara Zakky mengatakan olahan sorbet cabai ini belum pernah ia temui di tempat lain. 

Produk olahan lainnya seperti es krim jagung, es krim labu, sorbet pakcoy, sorbet buah naga, dan sorbet mangga, juga diserbu oleh pengunjung untuk dicicipi. "Enak-enak semuanya.. jangan lupa cobain sorbet dan es krim ini di BBPP Lembang yaa!" ucap mereka kompak. 

Di screen tanaman hias, siswa mempraktikkan perbanyakan tanaman hias kaktus dan sukulen. Widyaiswara didampingi petugas menjelaskan penyiapan media tanam terdiri dari pasir, sekam bakar, dan pupuk kandang ayam. Siswa-siswi mempraktikkan perbanyakan tanaman sukulen melalui stek pucuk dan stek daun. Selain itu, mereka juga praktik perbanyakan kaktus dengan cara grafting, menyambungkan understam dan anakan kaktus.