Kembangkan Food Estate Komoditas Hortikultura, Kementan Genjot Kapasitas SDM Pertanian di Kabupaten Temanggung

Kabupaten Temanggung di Provinsi Jawa Tengah adalah salah satu sentra komoditas hortikultura seperti cabai, kentang, bawang merah dan bawang putih. Kementerian Pertanian menggiatkan Kabupaten Temanggung sebagai salah satu wilayah pengembangan Food Estate komoditas hortikultura tersebut. Peningkatan kapasitas SDM pertanian bagi pelaku usaha hortikultura melalui pelatihan sangat dibutuhkan agar dapat meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas pangan strategis

bbpplembang pelatihan FETemanggungTEMANGGUNG. Kedatangan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, beberapa waktu lalu ke Kabupaten Temanggung dalam rangka meninjau lokasi pengembangan Food Estate komoditas hortikultura memberikan semangat dan motivasi tersendiri bagi petani dan stakeholder di Kabupaten Temanggung.

Kementan menyampaikan harapan dan optimisnya, bahwa Kabupaten Temanggung memiliki potensi dan dapat di-scale up untuk pengembangan Food Estate berbasis hortikultura.

"Kabupaten Temanggung dipilih karena dinilai eksis menjadi sentra produksi komoditas utama hortikultura seperti cabai, kentang, bawang merah serta bawang putih. Lokasinya berada di kawasan eksisting yang lahan budidayanya sudah ada," kata SYL.

Menteri Pertanian berkeyakinan Kabupaten Temanggung bisa sukses mengembangkan Food Estate untuk komoditas hortikultura, “Harus ada sinergi dan kolaborasi dalam menyukseskan program ini termasuk kreatifitas," pesan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “peningkatan kompetensi petani dan pelaku usaha di bidang pertanian dalam mendukung program-program Kementerian Pertanian, salah satunya dilakukan melalui pelatihan.”

Untuk menghasilkan buah dan sayur yang berkualitas tinggi, aspek budidaya penting diperhatikan, mulai dari pembibitan, pemeliharaan hingga panen dan pascapanen. Upaya untuk memproduksi buah-buahan dan sayuran unggulan, terutama untuk memenuhi permintaan pasar modern dan ekspor, perlu terus digalakkan.

Kualitas, kuantitas dan kontinuitas menjadi persyaratan mendasar sebuah produk pertanian diterima pasar modern dan pasar internasional. Sementara itu, di lain pihak petani yang kompeten dalam upaya peningkatan produktivitas dan kualitas produk yang berkelanjutan masih sangat kurang, terutama dalam hal penguasaan teknologi modern dan tepat guna.

Mendukung hal tersebut, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melaksanakan Pelatihan Tematik dalam rangka mendukung Food Estate. Pelatihan diselenggarakan bersamaan 2 angkatan dengan total peserta 60 orang. Pelatihan berlokasi di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kledung dan BPP Bansari.

Senin (23/05/2022) pembukaan pelatihan serentak dilaksanakan. Di BPP Bansari, pelatihan dibuka oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Pembukaan juga dihadiri oleh Kepala Bidang di Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang sedang melakukan pengumpulan data dan informasi dalam rangka evaluasi pelaksanaan Food Estate di Kabupaten Temanggung.

“Kegiatan Food Estate di Kabupaten Temanggung berbasis komoditas hortikultura, sebagai langkah strategis dan mutlak dilaksanakan untuk pengembangan dan ketersediaan sumberdaya manusia pertanian yang menguasai teknologi modern dan tepat guna, sehingga dapat memberikan informasi penting bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk hortikultura seperti yang diharapkan,” kata Kepala Balai, Ajat Jatnika.

Pelaksanaan Pelatihan Tematik Komoditas Hortikultura

bbpplembang pelatihan FETemanggung1Selama berlatih 3 hari mulai dari 23 – 25 Mei 2022, peserta menerima materi baik secara klasikal maupun praktik, dari fasilitator dan praktisi pertanian yaitu Widyaiswara BBPP Lembang, Penyuluh Pertanian dan Petugas POPT.

Materi inti yang disampaikan kepada peserta meliputi Manajemen Pasca Panen Sayuran; Agribisnis Cabai; Pemasaran dan Lelang Cabai; Pemasaran Bawang Merah dan Bawang Putih; Integrasi Ternak dan Sayuran; Pengendalian OPT Sayuran Komoditas Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai dan Kentang; Perbenihan Cabai; Perbenihan Bawang Merah; dan Sertifikasi Budidaya Buah dan Sayuran di Greenhouse. Untuk memperdalam materi, peserta praktik membuat pupuk organik dan membuat perangkap hama secara alami.

Salah seorang peserta, M. Alwi mengatakan, “Kami sangat terkesan dengan pelatihan ini. Fasilitatornya sangat membantu kami memahami materi pelatihan, memotivasi kami menjadi petani yang sukses, menjalankan usahatani dengan baik. Jaya pertanian Indonesia!,” ujarnya penuh semangat. (Yoko/Che)