Duta Petani Milenial Sharing Knowledge Pengelolaan Smart Farming Komoditas Hortikultura
LEMBANG. Kementerian Pertanian terus mendorong generasi milenial Indonesia untuk mengembangkan dunia agribisnis yang menjanjikan, baik di pasar domestik maupun internasional. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, memberikan motivasi kepada petani milenial bahwa, “penerapan smart farming di era Revolusi Industri 4.0 adalah suatu keharusan dan sangat penting untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian,” jelasnya.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), memiliki program aksi diantaranya mencetak petani milenial 2,5 juta selama 5 tahun ke depan. Kepala BPPSDSP, Dedi Nursyamsi mengatakan, “untuk menjadi wirausahawan bidang pertanian yang handal, profesional, berdaya saing, dan berjiwa enterpreunersip tinggi, diperlukan pelatihan,” kata Dedi. “Karenanya kami memiliki program pelatihan untuk petani milenial, agar ke depannya dapat menerapkan smart farming di usahataninya,” ungkapnya lagi.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai UPT Pelatihan menyelenggarakan Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial Program IPDMIP. Pelatihan dilaksanakan selama 7 hari mulai 21 - 27 Maret 2022 diikuti 60 orang peserta dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.
Pelatihan dibuka oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. “Ciri-ciri generasi milenial adalah memiliki motivasi tinggi, memiliki jiwa bisnis, mampu menerapkan IT, dan mampu membangun jejaring kemitraan. Ini dibutuhkan untuk pengelolaan smart farming agar produksi dan produktivitas serta pendapatan meningkat,” jelas Ajat.
Materi yang diberikan kepada peserta selama 7 hari berlatih baik klasikal maupun praktik adalah: 1) Pengembangan Pertanian Berbasis Smart Farming, 2) Pengenalan Pemrograman Mikrokontroller Berbasis IoT, 3) Perakitan Modul Kontrol untuk Smart Farming, 4) Implementasi Smart Farming di Tanaman Pangan dan Perkebunan, 5) Implementasi Smart Farming di Peternakan, 6) Implementasi Smart Farming di Hortikultura, dan 7) Kredit Usaha Rakyat.
Salah satu Duta Petani Milenial (DPM) yang sukses menerapkan agribisnis pertanian, khususnya komoditas hortikultura aneka sayuran, adalah Dodih. Dodih merupakan Pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Lembang Agri.
Dodih yang telah dikukuhkan sebagai DPM pada bulan April 2020, saat ini sedang menerapkan dan terus mengembangkan pertanian modern berbasis smart farming pada budidaya sayuran paprika di dalam green house yang dikelolanya.
Dodih sebagai pelaku utama pembangunan pertanian yang sukses, juga kerap diundang untuk menjadi praktisi. Karenanya, pada Pelatihan Smart Farming bagi Petani Milenial Program IPDMIP Dodih diundang untuk menyampaikan materi Implementasi Smart Farming di Hortikultura guna sharing knowledge dengan peserta pelatihan, Selasa (22/03/2022).
Dodih menjelaskan latar belakang pembangunan green house yang menerapkankan smart farming. “Saya mengembangkan smart farming di green house karena lahan pertanian semakin sempit, perubahan iklim yang tidak menentu, dan tenaga kerja yang sudah semakin sulit diperoleh,” ungkapnya mengawali diskusi.
Teknologi yang digunakan di green house adalah teknologi dari Netafim dan peralatan yang digunakan yaitu mesin pompa, powersupply, control panel, filter, dan jaringan irigasi tetes. Dodih menjelaskan cara kerja masing-masing alat dan cara mengontrol programnya. Dodih juga menjelaskan tahapan budidaya sayuran paprika, yang dimulai dari persemaian, penanaman, pemeliharaan, panen dan pascapanen, pemasaranhasil, serta jejaring kemitraan yang dibangunnya.
Mengakhiri materi dengan peserta, Dodih berbagi informasi sekaligus memotivasi peserta, “untuk sukses dalam berusaha tani itu harus fokus. Kesuksesan berusaha tani dapat menjadi sarana untuk berbagi pengalaman dengan rekan petani dan mitra. Berusaha tani itu bisnis yang menjanjikan,” ungkap Dodih. “Saya sebagai pengelola P4S, harus memiliki semangat berbagi dan menjadikan peluang amal jariyah,” katanya.
Dodih juga menekankan bahwa rahasia sukses berbisnis adalah membangun komunikasi dan menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas produk. (Yoko/Che)