Siapkan Petani Unggul dan Berdaya Saing, Kementan Gelar Pelatihan Agribisnis Sayuran
BOGOR. Komoditas sayuran yang kaya akan serat, vitamin dan mineral, menjadi salah satu komoditas pertanian yang harus dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat, sehingga ketersediaanya di masyarakat menjadi sebuah keniscayaan. Pada umumnya, budidaya tanaman sayuran dilakukan di dataran tinggi, namun pengembangan tanaman sayuran di dataran rendah dan dataran menengah tetap dapat dilakukan.
Beberapa jenis tanaman sayuran yang dapat dibudidayakan di dataran rendah adalah selada, sawi, kubis, jagung manis, kacang panjang, timun dan berbagai jenis sayuran lainnya. Hal ini bisa menjadi peluang yang sangat menjanjikan. Saat ini kegiatan pemasaran produk hasil sayuran terhambat oleh rendahnya kompetensi pengelolaan hasil yang dilakukan oleh petani.
Pengembangan sektor pertanian kini diarahkan kepada sistem agribisnis guna meningkatkan nilai tambah sektor pertanian. Pelatihan merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas pelaku usaha pertanian dalam menerapkan sistem agribisnis.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “Sektor pertanian menjadi satu-satunya solusi karena harus senantiasa tersedia, karena tidak mengenal krisis apapun sepanjang diolah dengan optimal,” ungkap SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “Petani tidak boleh hanya mengetahui cara tanam, panen, dan jual. Petani harus tahu lebih dari itu. Petani harus mengerti pertanian dari hulu sampai hilir yang dikenal dengan agribisnis. Ini akan menghasilkan keuntungan berlipat,” kata Dedi.
Dalam rangka peningkatan produksi sayuran, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melaksanakan Pelatihan Agribisnis Sayuran sebagai salah satu bukti konkrit kegiatan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia pertanian.
Bertempat di salah satu Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) binaan BBPP Lembang, P4S Bina Sejahtera di Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor, pelatihan dilaksanakan selama 3 hari mulai 15-17 Maret 2022 dengan peserta sebanyak 30 orang petani pelaku usaha sayuran.
Pembukaan pelatihan oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Hadir dalam pembukaan Koordinator Penyuluh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor dan Sub Koordinator Pelatihan Non Aparatur serta Widyaiswara BBPP Lembang.
“Pola pikir kita harus selalu kita upgrade, khususnya bagi petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, tentang agribisnis sayuran. Salah satunya melalui pelatihan seperti ini,” ungkap Ajat. Ajat juga mengharapkan petani terus belajar, learning by doing, tentunya dikuatkan dengan pendampingan dari penyuluh pertanian dan instansi pembina lainnya baik pusat maupun daerah. ”Kita selalu berupaya agar petani dan pengelola P4S memperkuat kompetensi, kinerja, dan produktivitas pertaniannya,” jelasnya lagi.
Selama 3 hari, fasilitator pelatihan akan memberikan materi inti tentang Good Agricultural Practices (GAP), Good Handling Practices (GHP), Budidaya Sayuran, Perencanaan Produksi dan Strategi Pemasaran dan Analisa Usahatani. (Yoko/Che)