Mentan: Pemerintahan yang Baik Dimulai di Tingkat Kecamatan

bbpplembang pelatihancamatMAGELANG. Kementerian Pertanian menyelenggarakan Pelatihan Pertanian bagi Camat seluruh Indonesia untuk Mendukung Ketersediaan Pangan.

Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari dengan metode Blended Learning, memadukan sesi online berbasis Learning Management System (LMS) untuk sesi asyncronous, dan zoom meeting untuk sesi syncronous serta tatap muka (offline). Sesi offline dilaksanakan pada 28 Oktober 2021, dan sesi online pada 29 Oktober 2021.

Pelaksanaan sesi offline dibuka secara resmi oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kamis (28/10/2021). Hadir dalam pembukaan Direktur Kementerian Dalam Negeri serta jajaran Eselon 1 dan 2 Kementerian Pertanian.

“Pemerintaan yang baik dimulai dengan camat yang baik,” ungkap SYL. “Hadirkan pemerintahan yang baik dan kuat untuk bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pesan penting Bapak Menteri kepada para Camat.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan, “Pusat gerakan pembangunan pertanian itu ada di kecamatan dengan komandannya adalah Camat. “Ini penting untuk mensinergikan program pembangunan baik desa dan kota,” kata Dedi.

“Pembangunan di kabupaten berhasil bila di tingkat kecamatan berhasil, dan pembangunan di tingkat provinsi akan berhasil bila pembangunan di kabupaten juga berhasil,” jelasnya.

Ribuan peserta pelatihan hadir secara virtual melalui zoom, tersebar di 36 titik lokasi seluruh Indonesia.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bertanggung jawab melaksanakan pelatihan di 4 titik wilayah binaan, yaitu Provinsi Jawa Tengah mengambil Lokasi di Polbangtan Magelang diikuti 38 peserta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berlokasi di Polbangtan Yogyakarta dengan peserta 40 orang, Provinsi Maluku bertempat di Dinas Pertanian dihadiri 40 peserta, dan di Provinsi Maluku Utara lokasi di Kantor Dinas Pertanian peserta 40 orang.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, juga memberikan pencerahan kepada peserta bahwa pembangunan pertanian itu home basenya di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Semuanya bertujuan agar kesejahteraan petani meningkat,” jelas Ajat.

Sebanyak 5 materi inti disampaikan kepada peserta selama pelatihan. Materi pertama Prospek Wirausaha Integrated Farming Berbasis Jagung di Lahan Kering disampaikan oleh Netti Tinaprilla dari Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya Sekretaris Ditjen Tanaman Pangan Kementan menyampaikan materi Dukungan Program Pembangunan Pertanian Integrated Farming Berbasis Jagung di Lahan Kering Kecamatan.

Widyaiswara BBPP Lembang, Muharja, menyampaikan materi tentang Manajemen Kostratani. Dijelaskan 5 fungsi Kostratani yang harus diketahui, dipahami dan diaplikasikan oleh para Camat sebagai penanggung jawab program kostratani di tingkat kecamatan.

Dirjen Bina Administrasi Wilayah Kementerian Dalam Negeri, selanjutnya menyampaikan materi Peran dan Kedudukan Kecamatan sebagai Perangkat Daerah Kewilayahan dalam Mengkoordinasi Pendamping dan Penyuluh di Wilayah Kecamatan melalui Rumah Bersama.

Hari kedua, peserta memperoleh materi tentang Pemupukan Berimbang, Kredit Usaha Rakyat, dan Peran Camat dalam Pendampingan dan Pengawalan Pertanian yang disampaikan oleh Direktur Pembiayaan Kementan.

Sunaryo, salah seorang peserta yang merupakan Camat Galur Kulonprogo menyampaikan, “Pelatihan ini menggugah kesadaran kami. Kami akan meningkatkan kepedulian dan kinerja dalam mendukung pembangunan pertanian di wilayah kami, bersanding dengan sektor lainnya.”