Kementan Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Peningkatan Kompetensi Petani dan Penyuluh
KEBUMEN. Dalam rangka percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Tahun 2021 untuk mendukung penyediaan pangan pada masa pandemi Covid-19 melalui Anggaran Biaya Tambahan Tahun 2021, berbagai langkah strategis dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menjelaskan, “Alokasi ABT Tahun 2021 diimplementasikan dalam kegiatan utama berupa peningkatan produksi tanaman pangan utamanya padi, jagung, dan kedelai,” jelas SYL. Lebih lanjut disampaikan bahwa selain tanaman pangan juga untuk meningkatkan produktivitas komoditas hortikultura utamanya alpukat, durian, kelengkeng, komoditas perkebunan utamanya tebu, kopi, dan kelapa dan komoditas peternakan utamanya susu, daging sapi, daging itik, dan kerbau.
Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan pelatihan, salah satunya Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, diberi mandat melaksanakan pelatihan bagi petani dan penyuluh khususnya di wilayah binaan balai yang juga merupakan pengembangan kawasan Food Estate. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “Sebagai bentuk dukungan keberlangsungan Food Estate, ada sejumlah langkah yang akan dilakukan BPPSDMP. Diantaranya dengan menggelar pelatihan bagi penyuluh, petugas lapangan, dan juga untuk petani serta generasi milenial yang memiliki minat untuk menekuni sektor pertanian.” Salah satu wilayah binaan BBPP Lembang adalah Provinsi Jawa Tengah.
Pelatihan bagi Petani dan Penyuluh kembali dilaksanakan di Kabupaten Kebumen. Kali ini diselenggarakan pada tanggal 13 - 15 September 2021, diikuti oleh 60 orang peserta terdiri dari 30 orang penyuluh pertanian (1 angkatan) dan 30 orang petani (1 angkatan). Pelatihan dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen untuk pelatihan aparatur dan di Desa Karang Kemiri Purbowang Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen untuk pelatihan non aparatur.
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Sub Koordinator Program dan Kerjasama BBPP Lembang, Achmad Handyoko. Dalam sambutannya disampaikan, “Tujuan dilaksanakannya pelatihan yaitu menciptakan kesamaan persepsi dan pemahaman yang komprehensif bagi petani dan penyuluh pertanian mengenai program Food Estate untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan dan menyiapkan petani dan penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.”
Selama 3 hari berlatih, materi disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang, Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen serta Praktisi dari Malika Farm dan Ratih TV. Materi yang diberikan untuk pelatihan bagi aparatur: Pengairan Mikro pada Tanaman Hortikultura; Penggunaan Media Audio Visual pada Penyuluhan Pertanian; Sistem Resi Gudang; dan Korporasi Petani. Sedangkan untuk pelatihan non aparatur adalah Pengairan Mikro pada Tanaman Hortikultura; Pascapanen Padi dan Pengemasan Beras; Sistem Resi Gudang; dan Korporasi Petani.
Yusup Wibowo, salah seorang peserta penyuluh pertanian menyampaikan kesannya, “Pelatihan ini bermanfaat untuk kami. Ada hal baru yang tadinya kami tidak memahami, sekarang bisa kami pahami. Kami akan coba praktikkan dan kami sebarluaskan kepada petani binaan kami, seperti materi hidroponik sistem irigasi tetes,” ujarnya. “Pelayanan dari panitia baik BBPP Lembang dan dari Dinas Pertanian sangat memuaskan, terimakasih kami sampaikan,” ungkap Yusup.