Hadapi Persaingan Pasar Global, Kementan Siapkan Wirausahawan Petani Milenial

Persaingan pasar global produk pertanian adalah sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari, sekaligus menjadi tantangan dan peluang.

bbppl-kewirausahaan1

Generasi milenial menjadi kunci keberlanjutan nasib pertanian di Indonesia ke depannya. Oleh karenanya, Kementerian Pertanian senantiasa mendorong generasi milenial untuk terjun dan fokus pada dunia pertanian. Melalui 10 Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan), Kementan menggelar Pelatihan Kewirausahaan yang diikuti ribuan petani milenial.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menjadi salah satu UPT Kementan yang ikut mensukseskan kegiatan tersebut. Dilaksanakan selama enam hari pada 6-12 September 2021 ratusan petani milenial yang tergabung dalam Duta Petani Milenial (DPM), Duta Petani Andalan (DPA), Jaringan Petani Nasional (JPN), dan masyarakat umum lainnya, turut hadir mengikuti pelatihan yang dilaksanakan secara online melalui Zoom Meeting, Live Streaming Youtube, dan akses materi pembelajaran melalui Learning Management System (LMS). Rangkaian pelatihan diawali dengan pembukaan oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, pada (6/9) lalu.

Dalam sambutannya SYL menegaskan bahwa pertanian itu ibarat merpati putih yang tidak akan pernah ingkar janji. Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menyampaikan, petani harus jeli mengembangkan sektor usahanya agar mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk itu, lanjut Dedi, materi pelatihan kewirausahaan disusun agar petani milenial mampu melihat peluang bisnis dan menggerakkan suatu usaha yang efisien dan berdaya saing.

Peserta berasal dari lima provinsi wilayah kerja BBPP Lembang, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Maluku, dan Maluku Utara. Sebelum mengikuti sesi online melalui zoom, peserta mengakses seluruh materi pelatihan dalam bentuk bahan ajar, bahan tayang, dan video pada LMS BBPP Lembang.

Peserta merupakan petani milenial yang telah berkecimpung di usaha tani dengan komoditas unggulan di masing-masing wilayahnya. Tidak sedikit pula yang sudah memulai ekspor. Pelatihan Kewirausahaan menjadi salah satu wadah bagi petani milenial untuk belajar, berbagi pengalaman, dan memperluas jejaring. Ratusan petani milenial terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan.

“Dalam memulai usaha tani, kita harus inovatif dan kreatif mengikuti trend pasar,” jelas Bayu Sumantri, salah satu Widyaiswara pengampu materi yang juga penanggung jawab dari pelatihan ini. Ia berharap melalui pelatihan ini dapat menumbuhkan ide kreatif dan memperluas pengetahuan peserta terutama pada strategi pemasaran modern. Diantaranya dengan dikenalkan toko online dan situs online untuk mendesain kebutuhan pasar bagi petani.

Pelatihan kewirausahaan memperkenalkan petani milenial cara memulai dan mengembangkan usaha tani melalui empat materi: Mengembangkan Usaha, Kemitraan dan Negosiasi, Strategi Pemasaran, dan Pembiayaan. Pada sesi online, selain menyampaikan materi, Widyaiswara juga memperbanyak kesempatan bagi peserta saling berbagi pengalaman dalam usaha tani. Peserta juga memanfaatkan waktu pembelajaran untuk berbagi tips dan menyampaikan kendala yang dialaminya.

Untuk lebih mengasah keterampilan berwirausaha di bidang pertanian, Widyaiswara memberikan penugasan kepada peserta, sekaligus sebagai salah satu bentuk penilaian dan evaluasi terhadap hasil berlatih setiap peserta. Peserta yang dinilai aktif mengikuti pelatihan akan dipilih kembali untuk mengikuti sesi offline di BBPP Lembang.