Kementan Genjot Kompetensi Petani dan Penyuluh Melalui Pelatihan Tematik Mendukung Food Estate
Tercapainya kedaulatan pangan secara nasional bukan pekerjaan yang mudah. Banyak tantangan yang dihadapi, salah satunya pada kompetensi dan kemampuan sumberdaya manusia pertanian. Daya serap lapangan kerja di sektor pertanian yang semakin minim dan menurunnya minat generasi muda untuk terjun di sektor pertanian merupakan bentuk tantangan lainnya.
Sebagai upaya menjawab tantangan tersebut, Eselon I Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan Bagi Calon Pengusaha Petani Muda SIMURP yang bekerjasama dengan Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan). Pelatihan dikemas dalam program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) guna menghasilkan petani muda berjiwa enterpreneur di bidang pertanian.
Pelatihan ini diikuti oleh 44 orang petani milenial yang akan dan telah memulai wirausaha di bidang pertanian. Pelatihan dilaksanakan pada 24-28 Agustus 2021 di Kampus BBPP Lembang. Peserta petani milenial berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Karawang, Purwerejo, Purbalingga, Banjarnegara, Jember, Katingan, Takalar, Bone, Pangkep, dan Lombok Tengah.
Pengampu materi berasal dari Pusluhtan, Widyaiswara BBPP Lembang, dan para praktisi. Selama tiga hari berlatih peserta mendapatkan materi Kewirausahaan, Business Plan, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dan Pemasaran. Materi ini sebelumnya telah disampaikan pada sesi online dengan metode ceramah dan penugasan mandiri melalui platform LMS dan dilanjutkan sesi offline dengan mengajak peserta mempraktikkan setiap materi. Sebelum penutupan peserta diajak menuangkan rencana kegiatan setelah mengikuti pelatihan ke dalam form Rencana Tindak Lanjut (RTL).
Pada materi KEP peserta diajak mengembangkan kelompok tani atau gabungan kelompok tani menjadi kelembagaan ekonomi petani hingga menjadi sebuah korporasi petani yang berbasis pada komoditas unggulan di wilayah kerja SIMURP. Pada materi lain, peserta diajak mempraktikkan pembuatan digital marketing saat materi pemasaran. Selama 24 jam berlatih diharapkan peserta dapat meningkatkan kompetensi menjadi calon pengusaha petani muda SIMURP melalui KEP untuk pertanian berkelanjutan.
Hal ini sejalan dengan sasaran Kementerian Pertanian di bawah komando Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan kesejahteraan SDM pertanian melalui wirausaha. “Upaya peningkatan kapasitas petani terus dilakukan Kementan, terutama pengembangan usaha melalui akses KUR dan optimalisasi kegiatan agribisnis, perlu terus ditingkatkan secara berkelanjutan,” kata Mentan Syahrul pada suatu zoom meeting di Agriculture War Room (AWR).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nusyamsi, juga mendukung hal tersebut. "Negara kita pernah mendapatkan penghargaan dari FAO karena mampu mengubah status dari negara impor menjadi negara yang mampu swasembada pangan. Dan itu terjadi karena dilakukan peningkatan SDM pertanian, yaitu petani dan penyuluh," kata Dedi Nursyamsi, pada lain kesempatan. Oleh karena itu, pihaknya bertekad meningkatkan pemberdayaan sumber daya manusia termasuk mencetak wirausaha-wirausaha muda di sektor pertanian. Salah satu yang dilakukan adalah melalui Pelatihan Kewirausahaan bagi Calon Pengusaha Petani Muda SIMURP. DRY/YKO