Penyuluh Pertanian Demak Dukung Keberhasilan Program Food Estate

bbpplembang pelatihan aparatur demakDEMAK. Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak kembali menggelar Pelatihan Teknis Tematik bagi Penyuluh Pertanian Kabupaten Demak, untuk mendukung Program Food Estate. Food Estate merupakan pengembangan kawasan tanaman pangan skala luas secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan, dengan tujuan memenuhi ketersediaan pangan nasional secara kuantitas dan kualitas. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan ada 5 hal utama tentang Food Estate, “Program ini tidak hanya sekadar tanaman padi, tetapi juga komoditas lainnya. Program Food Estate harus tersentuh mekanisasi, koordinasi lintas sektoral penting karena merupakan upaya penyediaan pangan masyarakat. Food Estate harus menjadi contoh untuk diimplementasikan di wilayah lain, dan  Food Estate harus memprioritaskan industri hilirisasi, juga penting untuk mewujudkan korporasi sehingga perekonomian dan kesejahteraan petani dapat meningkat.”

Sumber daya manusia pertanian baik petani, penyuluh pertanian, dan lainnya merupakan kunci keberhasilan program pembangunan pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan, “SDM adalah faktor kunci penentu peningkatan produktivitas, karenanya penting untuk ditingkatkan kapasitasnya melalui pelatihan dan Food Estate menjadi prioritas pembangunan pertanian saat ini,” jelas Dedi.

Pelatihan tematik di Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan sebanyak 2 angkatan yang diikuti oleh 60 orang Aparatur (Penyuluh Pertanian). Pelatihan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan dan pengendalian covid-19 yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selama berlatih 3 hari efektif mulai 25-27 Agustus 2021, peserta mendapatkan materi secara klasikal maupun praktik oleh Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak dan Widyaiswara BBPP Lembang. Materi inti yang disampaikan adalah Kelembagaan, Pemasaran, Simluhtan, E-RDKK, dan Budidaya Jagung.

bbpplembang pelatihan aparatur demak2Pembukaan pelatihan dilaksanakan di Rumah Makan Kalijaga, Rabu (25/08/2021), oleh Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan Pertanian, Sri Lestari. “Kabupaten Demak siap mendukung Food Estate untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern,” ungkapnya. Geliat pertanian di Kabupaten Demak dengan potensi pertanian utamanya di tanaman padi, bersama dengan Kabupaten Cilacap dan Grobogan sebagai lumbung pangan di Jawa Tengah, di berbagai aktivitas terus digenjot. “Saat ini bekerjasama dengan Ditjen Sarana Prasarana Kementerian Pertanian, kami berupaya meningkatkan IP di lahan sawah tadah hujan dengan membangun sumur dalam dengan kapasitas 15 liter/detik dapat mengaliri 10-20 hektar sawah dengan syarat ada cadangan air tanah di dalamnya. Ini untuk menciptakan petani yang mandiri, karenanya dibutuhkan motivasi kepada petani yang disampaikan oleh para penyuluh di lapangan,” jelas Sri. Disampaikannya pula tentang penyerapan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan berbagai program keringanan dari perbankan yang bekerjasama dengan pemerintah untuk memudahkan akses permodalan petani.

Hari pertama, Penyuluh Pertanian dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Subandono, menyampaikan materi tentang Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) dan e-RDKK 2020. “Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi dan Kartu Tani yang diterapkan Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran pupuk bersubsidi. e-RDKK juga bisa meminimalisasir data ganda penerima bantuan pupuk bersubsidi,” ujar Subandono.

Hari kedua, Lilis Ayu, fasilitator dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, menyampaikan materi pemeliharaan alat mesin pertanian dan teknik budidaya padi. Widyaiswara BBPP Lembang, Saptoningsih, menyampaikan materi peran BPPSDMP dalam kebijakan Program Food Estate dilanjutkan Kelembagaan dan Pemasaran. “Kelembagaan petani melalui pembentukan korporasi penting untuk kemajuan bisnis pelaku usaha kita dengan bimbingan para penyuluh,” jelas Saptoningsih.

bbpplembang pelatihan aparatur demak1Untuk lebih memahami materi pelatihan, peserta melakukan praktik alsintan transplanter tanaman padi, satu per satu peserta mengoperasikan transplanter. Peserta juga praktik persemaian padi mulai dari menyiapkan media tanam, menanam benih menggunakan tray persemaian, hingga melakukan pemeliharaan tanaman padi selama di persemaian.

Singgih Karyanto, salah satu peserta menyampaikan kesannya, “Pelatihan ini bermanfaat bagi kami, kami saling sharing dan menjadi penyegaran bagi kami untuk mendapatkan informasi terbaru program pemerintah pusat yang harus kami sampaikan saat pendampingan kepada petani seperti bagaimana meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan alsintan,” jelasnya. (Yoko/Che)