Calon Pengusaha Petani Muda SIMURP Bekali Diri pada Pelatihan Kewirausahaan

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menggelar Pelatihan Kewirausahaan bagi Calon Pengusaha Petani Muda SIMURP. Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) merupakan proyek yang bersumber dari Loan Agreement antara Pemerintah Indonesia dengan World Bank (WB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).

bbppl-simurpoffline

Menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, SIMURP merupakan proyek yang berbasis di daerah irigasi dan daerah rawa. Tujuannya, untuk meningkatkan Intensitas Pertanaman (IP), meningkatkan

pendapatan petani, serta mengurangi emisi gas rumah kaca. Dedi juga menyatakan proyek SIMURP sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Pertanian (Kementan) yang difokuskan pada tiga tujuan pembangunan pertanian. Tepatnya, penyediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, dan meningkatkan ekspor.  

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), turut mendukung SIMURP sebagai program yang mendukung salah satu program utama Kementan yakni mencetak petani milenial. SYL mengatakan kepada seluruh jajarannya, agar menyukseskan program-program utama Kementan tanpa terkecuali Proyek SIMURP.  

“Program-program utama Kementan lainnya yang harus didukung diantaranya Kostratani dan peningkatan pemberdayaan petani dan penyuluh. Semuanya merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian, dan pembangunan pertanian dimulai dari penyuluhnya, dengan meningkatkan kapasitas dan keterampilan penyuluh, maka produksi pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia dapat tercapai”, ujar SYL  

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT pelatihan di bawah BPPSDMP dipercaya sebagai eksekutor pelatihan SIMURP. Blended learning menjadi model pelatihan yang dipilih. Model ini merupakan penggabungan model pembelajaran online dan offline.

Sesi online dilaksanakan pada 22-24 Juli

2021 dan sesi offline pada 5-7 Agustus 2021. Pada sesi online peserta mendapatkan materi dengan platform LMS, yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang, dengan peserta petani milenial dari Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Sementara sesi offline diikuti oleh 70 petani muda yang berasal dari Cirebon, Indramayu, Subang, dan Karawang.

Sesi offline mengajak peserta untuk mempraktikkan masing-masing materi yang disampaikan pada sesi online. Praktik setiap materi didampingi Widyaiswara BBPP Lembang,  Kewirausahaan oleh Rosros Rosdiantini dan Dewi Padmisari, Business Plan oleh Anda Suhendi, Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) oleh Yusup Hidayat, dan Pemasaran oleh Bayu Sumantri.

Peserta juga mendapatkan pengalaman kunjungan ke packing house Taiwan Technical Mission guna melihat proses pascapanen komoditas hortikultura. Untuk memperkaya wawasan dan meningkatkan motivasi berwirausaha, peserta berkesempatan sharing session bersama P4S binaan BBPP Lembang yang membagikan kisah sukses usaha taninya. 

"Banyak pengalaman luar biasa yang saya dapatkan dalam pelatihan ini. Semoga saya dan rekan-rekan dapat terus maju sebagai generasi petani milenial," ungkap Cecep, peserta asal Subang memberikan kesan pesannya selama pelatihan.