Membawa Bekal Hasil Pelatihan, Milenial Optimis Menatap Masa Depan
Sabtu (18/4), menjadi hari terakhir Pelatihan Vokasi Komoditas Hortikultura (Pengolahan Selai Buah). Sebanyak 30 orang peserta yang merupakan petani milenial dari Subang telah menjalani tiga hari pelatihan di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.
Pelatihan dilakukan secara klasikal dan praktik. Adapun materi yang didapatkan peserta antara lain: kebijakan pelatihan vokasi; pengolahan hasil produk pertanian berbasis GMP; cara pemilihan bahan, kemasan, dan alat pengemasan manual; K3; teori dan praktik produksi selai buah; analisa biaya pengolahan hasil; dan membangun dinamika proses belajar mengajar. Pelatihan ditutup dengan pembuatan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang yang berisi materi pelatihan yang akan diterapkan peserta di daerah masing-masing.
Berdasarkan evaluasi harian dan post-test, didapat kesimpulan bahwa peserta sangat memahami setiap materi yang diberikan. Sementara peserta juga menilai fasilitator yang terdiri dari Widyaiswara BBPP Lembang dan praktisi sangat baik dalam penyampaian dan penguasaan materi.
Salah satu peserta, sekaligus ketua kelas, Cecep Hendra, merasa sangat puas dan berkesan dengan pengalaman pelatihan kali ini. "Kami mendapat banyak ilmu mulai dari produksi hingga pengemasan. Harapannya kami bisa melakukan diskusi lebih lanjut dan
Bimbingan dalam melaksanakan RTL yang sudah dibuat," ungkapnya. Ia juga menyatakan sangat senang karena mendapat pengalaman dan teman baru selama pelatihan. "Kami bersemangat untuk melakukan eksekusi dan mengembangkan usaha di daerah masing-masing. Terus berinovasi, tingkatkan kapasitas diri, semoga kita bisa jadi petani milenial yang sukses," pesan Cecep kepada rekan peserta lainnya.
Pelatihan Vokasi Komoditas Hortikultura merupakan salah satu bentuk eksekusi dari tiga program aksi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). Poin tersebut berfokus pada penyuluhan, pendidikan, dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha petani milenial.
Terkait hal tersebut, menurut SYL, untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern salah satunya bisa tercapai melaui proses learning anlearning. Kalau ingin membuat maju mandiri dan modern ada proses belajar, learning anlearning. Learning itu melalui sekolah formal maupun informal. Sedangkan anlearning itu melalui keteladanan.
Sementara menurut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi, menyampaikan dalam lima tahun kedepan akan membangun pertanian milenial, sebanyak 2,5 juta melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.
Pemilihan tema pelatihan didasarkan permintaan pasar yang tinggi terhadap komoditas hortikultura, seperti yang disampaikan Dedih Zaenudin, Koordinator Bidang Penyelenggaraan Diklat BBPP Lembang.