Kementan Perkuat Kompetensi Pengelolaan Alsintan BP Provinsi Kalimantan Tengah

KALIMANTAN TENGAH — Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP) sebanyak 465 angkatan di Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan ini adalah bagian dari komitmen Kementan untuk meningkatkan kompetensi pejuang pangan. 

Menurut Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk mencapai swasembada pangan, Kementan memastikan akan fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utama, dalam hal ini beras. Dan salah satu yang digalakkan Kementan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan (BP). 

Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan," kata Mentan Amran saat membuka pelatihan secara daring, medio April. 

Amran mengatakan, BP mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai sekitar 200 hektar per BP. "Program ini juga mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih," imbuhnya. 

Selain itu, BP diberikan dukungan berupa alat dan mesin pertanian, pelatihan, serta akses ke benih unggul, pupuk, dan pestisida. “Program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda," kata Mentan Amran lagi. 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan menargetkan pembentukan 4.224 BP. Saat ini, jumlah BP yang telah terbentuk sebanyak 1.900 yang tersebar di 16 Provinsi, yaitu 1.779 pada tahun 2024 dan 121 pada tahun 2025. “Saat ini, BP yang sudah beroperasi mencapai 1.154 BP dengan cakupan luas lahan mencapai 230.800 Hektar yang tersebar di 12 Provinsi," ungkap Santi. 

Selama bulan April, BBPP Lembang menyelenggarakan pelatihan sebanyak 25 angkatan di beberapa kabupaten, yaitu Kabupaten Kapuas, Barito Selatan, Barito Timur, Seruyan, Kotawaringin Timur, dan Kotawaringin Barat. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari untuk masing-masing angkatan. 

Selama 3 hari pelatihan, peserta memperoleh materi inti tentang pengolahan lahan menggunakan traktor roda 2, pengolahan lahan menggunakan traktor roda 4, pengenalan, pengoperasian, perawatan, dan pemeliharaan mesin panen kombinasi (combine harvester), dan laporan usahatani. 

Salah seorang peserta BP Prajurit Tani, mengaku siap mempraktikkan ilmu yang didapat selama pelatihan. “Setelah pelatihan ini, kami akan langsung mempraktikkan tanam padi di bulan Mei dengan menerapkan ilmu yang kami peroleh selama pelatihan terutama penggunaan alsintan, sehingga harapannya bulan Agustus bisa panen padi," katanya saat penutupan pelatihan, Rabu (30/4/2025), di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Selat Kabupaten Kapuas. 

“Terima kasih Kementerian Pertanian dengan diadakannya pelatihan ini kami bisa memahami pengelolaan lahan sawah di sini yang dapat lebih efisien dan produktif," ujarnya lagi.