Dukung Swasembada Pangan dan Tingkatkan Kompetensi Generasi Muda, UPT Pelatihan Kementan Kenalkan Agribisnis Padi
LEMBANG - Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertaian (BBPP) Lembang, menyelenggarakan Pelatihan Agribisnis Padi bagi Generasi Muda, 24 – 30 April 2025. Kegiatan diikuti 10 peserta yang terdiri dari siswa dan mahasiswa yang sedang praktik kerja di BBPP Lembang. Pelatihan juga menjadi komitmen widyaiswara sebagai guru bangsa, menularkan kompetensi yang dimiliki terkait agribisnis padi kepada generasi milenial dalam upaya regenerasi petani.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan kompetensi SDM, khususnya generasi muda, harus terus digenjot karena perannya penting untuk membangun pertanian Indonesia. "Peran generasi muda sangat penting. Indonesia membutuhkan pemuda yang tidak hanya cerdas, tapi juga berkarakter kuat menghadapi tantangan dunia," tutur Amran. "Dengan karakter yang kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi ujung tombak mewujudkan swasembada pangan dan mengantarkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," imbuhnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua. "Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," kata Santi.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan komitmennya mencetak generasi muda agar mampu menjadi wirausaha muda melalui berbagai program peningkatan kompetensi. Di antaranya pelatihan, kegiatan kunjungan singkat dan kegiatan magang.
Selama pelatihan, peserta diberikan materi secara klasikal dan praktik, mulai dari persiapan lahan, persiapan benih dan persemaian, penanaman padi, pemeliharaan padi, pembuatan pupuk organik, pengendalian hama dan penyakit terpadu. Peserta juga mendapat materi pembuatan pestisida nabati, panen dan pascapanen padi, analisa usahatani padi, dan manajemen sekolah lapang.
Praktik langsung dilakukan di beberapa materi. Pada materi persiapan benih dan persemaian, widyaiswara mengajak peserta seleksi benih padi dengan cara memasukkan benih padi ke dalam air yang sudah ditambahkan garam. Benih yang baik adalah benih yang tenggelam ke dasar wadah, dan yang tidak berkualitas baik yang mengambang di permukaan air.
Di materi lainnya pembuatan pupuk organik, peserta didampingi widyaiswara praktik membuat pupuk kompos dengan mencampurkan pupuk kohe dengan limbah sayuran, arang sekam dan decomposer EM4. Sementara itu, pada materi pascapanen padi, widyaiswara mengajak generasi muda ini mengukur dan menghitung kadar air gabah menggunakan oven.
Mereka melakukan penimbangan sebelum dan sesudah dioven yang bertujuan mengetahui kadar air di dalam gabah. Standar kadar air dalam gabah sebesar 14% dan untuk benih 2%.
Akhir pelatihan, Rabu (30/4/2025), perwakilan peserta, Rihan Ali Abdilllah, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat. "Banyak pelajaran baru yang kami dapatkan. Pelatihan ini membuka wawasan kami bahwa di sektor pertanian banyak peluang yang bisa dimanfaatkan dan jika terus dikembangkan ternyata sangat menjanjikan," tutup Rihan.