UPT Pelatihan Kementan Siapkan Regenerasi Petani di Papua

LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 23 siswa-siswi kelas V Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Papua, yang datang berkunjung, Selasa (6/5/2025). Rombongan diterima oleh Tim Manajemen BBPP Lembang. Para siswa yang didampingi sejumlah guru itu hadir untuk mempelajari agribisnis tanaman jagung.



Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan akan terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda. Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional. "Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya," kata Menteri Amran. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyebut jika petani-petani yang ada saat ini sudah semakin tua. "Sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," kata Santi. 

Dalam kunjungannya, rombongan Sekolah Dasar Yayasan Pendidikan Jayawijaya diajak menuju Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian. Widyaiswara BBPP Lembang lalu memberi pemahaman pentingnya pertanian untuk memenuhi konsumsi pangan. Motivasi diberikan tentang bisnis dibidang pertanian yang menjanjikan terutama di sektor hilirisasi sebagai upaya meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian. 

Peserta dikenalkan olahan pangan jagung menjadi cemilan yang sangat disukai anak-anak, yaitu es krim jagung. Pertama-tama, dikenalkan bahan pembuatan es krim jagung yaitu jagung manis, susu cair, susu kental manis, telur, air, dan bahan pengembang SP. Lalu, dikenalkan peralatan yang digunakan untuk membuatnya dan langkah pembuatannya yang sangat sederhana dan mudah dipraktikkan. 

Secara bergantian, gen Z dari ujung timur Indonesia ini membuat es krim jagung, mulai dari mencampurkan semua bahan, menghaluskan menggunakan blender, memasak, memixer adonan beku sebelum dikemas ke dalam kemasan cantik yang dijual seharga Rp 5.000,00. 

Beralih ke lahan terbuka di Inkubator Agribisnis, widyaiswara mengenalkan budidaya tanaman jagung manis mulai dari pengolahan lahan, penanaman dan pemeliharaan. Anak-anak juga antusias menanam benih jagung ke dalam lubang-lubang tanam yang telah disiapkan petugas dan memberikan pupuk dasar agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. 

Perwakilan peserta, Nathaline Hollyn Wamafma, mengutarakan manfaat yang ia dapat dari kunjungan ini. "Pengolahan es krim jagung ini membantu kita sebagai ide jajanan dan jualan yang tidak harus kita beli di luar namun bisa membuatnya sendiri di rumah," ujarnya. Siswa lainnya, Jhosua Imanuel Sineri, menceritakan keseruan yang ia dapat. "Sangat seru belajar pertanian di BBPP Lembang karena kami belajar cara menanam jagung yang baik dengan perbedaan sesuai jarak tanam masing-masing. Jika jarak tanam 25 cm maka cukup memasukkan 1 benih jagung ke dalam lubang tanam, jika berjarak 40 cm maka bisa memasukkan 2 benih jagung di dalam 1 lubang tanam," ujarnya.