Kementan Regenerasi Petani di Jawa Tengah melalui IMMACo dan MBKM

SUKOHARJO - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas padi nasional. Salah satunya melalui program Indonesian Millenial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo) atau Pertanian Modern Berbasis Korporasi bagi Petani Milenial, yang digelar oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang (BBPP) Lembang di Jawa Tengah. Program IMMACo juga menjadi upaya Kementan untuk melakukan regenerasi petani dengan cara penumbuhkembangan wirausaha muda pertanian.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan produktivitas padi dapat meningkat dengan terobosan-terobosan program. Di antaranya Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui pompanisasi yang menjadi solusi cepat di tengah musim kemarau saat ini.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Ida Widhi Arsanti, mengatakan pihaknya sigap menjawab tantangan regenerasi petani. "Saat ini, petani-petani sudah semakin tua, sedangkan kebutuhan pangan tidak semakin sedikit. Itulah pentingnya mendorong regenerasi petani, yang tentunya akan menyokong ketahanan pangan," sebut Santi.

BBPP Lembang yang mendapatkan tanggung jawab IMMACo di Jawa Tengah, mengawali program dengan Rapat koordinasi, Jumat (23/8/2024). Rapat dihadiri Kepala BBPP Lembang dan widyaiswara, Direktur Polbangtan YOMA dan dosen, perwakilan Pusluhtan, perwakilan PSP, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Kodim Sukoharjo, Pengurus UPJA dan KUB di 13 desa, dan Penyuluh Pertanian di 7 kecamatan wilayah UPJA.

Hasil koordinasi awal, untuk target pengembangan korporasi petani akan melibatkan mahasiswa, alumni dan juga petani milenial. Kawasan IMACo adalah kawasan yang tidak terlibat dengan program PAT dan memiliki UPJA yang siap untuk dikembangkan. Berdasarkan identifikasi dan potensi wilayah, calon lokasi untuk Program IMMACo Kabupaten Sukoharjo di 13 UPJA (Unit Penyedia Jasa Alsintan) di 7 kecamatan yaitu Tawagsari, Mojolaban, Gatak, Weru, Nguter, Bendosari, dan Polokarto.

Di hadapan seluruh peserta rakor yang hadir, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno, menegaskan dukungan penuh Pemkab terhadap program IMMACo. Ia mengatakan siap menjadikan Sukoharjo sebagai salah satu kabupaten di Indonesia yang selalu sukses menjalankan program-program pemerintah pusat.

IMMACo memiliki 8 pilar, yaitu konsolidasi petani, konsolidasi manajemen usaha, inovasi dan kesesuaian teknologi, dukungan infrastruktur dan logistik, akses pembiayaan, melibatkan offtaker sebagai penjamin hasil produksi, digitalisasi/penerapan IT, dan sinergi. IMMACo melibatkan mahasiswa dan siswa serta alumni program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sebagai pendamping untuk mendorong petani memiliki kelembagaan di bidang usaha alsintan yang lebih baik dan professional.

Di sesi diskusi, Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menegaskan kembali pentingnya kualitas sumber daya manusia pertanian sebagai kunci sukses program IMMACo ini. Tanpa sumber daya manusia yang handal dan profesional, maka mustahil tujuan akhir dari program IMMACo dapat tercapai. "Untuk itu, mari kita luruskan niatkan, kuatkan ikhtiar, dan terus membuka diri untuk terus belajar dan maju, maka insyaAllah kita akan sampai pada apa yang kita cita-citakan," tutup Ajat.