Program Pompanisasi, Kementan Tingkatkan Produktivitas Padi

BANDUNG - Untuk meningkatkan produksi padi di tengah ancaman kekeringan karena anomali cuaca el-nino, Kementerian Pertanian memaksimalkan program Pompanisasi. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan target Pompanisasi adalah memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. "Program strategis ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 280 juta jiwa penduduk Indonesia," jelasnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Ida Widi Arsanti, mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri. Dijelaskannya, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

Realisasi pompanisasi dan irigasi perpompaan yang diinisiasi Kementerian Pertanian sendiri sudah mencapai 100% di Kabupaten Bandung. Sebanyak 241 pompa air telah terdistribusi dan sudah mengairi sawah di Kabupaten Bandung. Selain itu, Kabupaten Bandung mengajukan pompa tambahan sebanyak 143 unit ke Kementerian Pertanian melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat.

Rabu (28/8/2024), Direktur Alsintan Kementerian Pertanian, didampingi Kepala Bagian Umum Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dan Ketua Tim Kerja Pupuk, Pestisida dan Alsintan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Jawa Barat meninjau pelaksanaan pompanisasi di Kabupaten Bandung.

Kunjungan dilakukan ke salah satu penerima manfaat, yaitu Kelompok Tani Nurani Sejahtera Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang memperoleh bantuan pompa sebanyak 6 unit.

Direktur Alsintan Kementerian Pertanian, Fausiah T. Ladja, menyampaikan dengan adanya pompanisasi telah mulai terasa manfaatnya dibandingkan dengan musim sebelumnya, ditandai peningkatan produksi padi di wilayah Bojongsari ini. "Dengan demikian pendapatan petani Bojongsari meningkat," tuturnya.

Ketua Kelompok Tani Nurani Sejahtera, sekaligus Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Mandala Tani Mandiri, Wawan Hernawan, menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Pertanian atas bantuan pompanisasi ini yang mampu meningkatkan produksi padi di Desa Bojongsar, semula 6 Ton/Ha menjadi 6,5 Ton/Ha.

Lokasi monev berikutnya adalah Kelompok Tani Wargi Saluyu di Desa Sumbersari, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Sebanyak 25 Ha areal lahan sawah di Desa Sumbersari telah terairi dengan adanya program pompanisasi.

Di sela-sela kegiatan, Direktur Alsintan bertemu dengan perwakilan 10 Usaha Pelayanan Jasa Alat dan Mesin Pertanian (UPJA) Kabupaten Bandung di Desa Mekarsari Kecamatan Ciparay dalam rangka sosialisasi Program Indonesian Millenial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo) atau Pertanian Modern Berbasis Korporasi bagi Petani Milenial. Program IMMACo mendukung program PAT dan Pompanisasi yang telah dilakukan Kementerian Pertanian. Program IMMACo juga menjadi upaya Kementan untuk melakukan regenerasi petani dengan cara penumbuhkembangan wirausaha muda pertanian.