KWT Agrotani Lembang Pelajari Pembuatan Saus Tomat untuk Tingkatkan Nilai Tambah Tomat Beef
Dalam rangka meningkatkan kompetensi widyaiswara, widyaiswara Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang melaksanakan kajiwidya. Kajiwidya merupakan bagian dari pengembangan profesionalisme widyaiswara
LEMBANG. Kementerian Pertanian telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam setiap arahannya menekankan pentingnya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian.
"Pertanian itu tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tapi pertanian itu harus kita jadikan tempat mencari keuntungan sebanyak-banyaknya," tegas Dedi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Dedi mengajak seluruh petani Indonesia, poktan, gapoktan, KWT, P4S, petani milenial, dan petani andalan membangun agribisnis dari hulu hingga hilir.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menekankan seluruh jajarannya agar terus berinovasi, termasuk kepada para widyaiswara sebagai ujung tombak balai pelatihan pertanian. "Saya minta semua bergerak, berinovasi, ciptakan dan kembangkan hal baru untuk mendukung peningkatan kualitas SDM pertanian," ujarnya.
Enam orang widyaiswara BBPP Lembang, berkolaborasi melakukan kajiwidya. Kajiwidya berjudul "Analisis Perlakuan Pra Pendinginan, Suhu Penyimpanan, dan Pengemasan terhadap Umur Simpan Sayuran Brokoli (Brassica oleracea L. var italica), Tomat Beef (Lycopersicum esculentum Mill), dan Paprika (Capsicum annuum var. Grossum).
Sebagai rangkaian kegiatan kajiwidya untuk menambah umur simpan dan pemanfaatan tomat beef secara otpimal, Kamis (21/12/2023) dilaksanakan kegiatan pendampingan pembuatan saus tomat. Sasarannya adalah Ibu-Ibu yang tergabung di Kelompok Wanita Tani Agrotani di Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
Widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi pengolahan hasil pertanian, Estu Hariyani, memberikan materi tentang pembuatan saus tomat yang baik dan benar, mulai dari alat dan bahan yang digunakan hingga proses pembuatannya. Disampaikan pula berbagai jenis kemasan saus tomat yang dapat digunakan.
Peserta langsung mempraktikkan pembuatan saus tomat dipandu widyaiswara. Bahan dasar membuat saus tomat di Kelompok Tani Agrotani ini yaitu tomat beef. Berawal dari keinginan para ibu-ibu KWT Agrotani memanfaatkan hasil panen tomat beef yang tidak sesuai spek pasar (off-grade). sehingga menangkap peluang mengolah tomat beef tersebut agar dapat memiliki nilai tambah dan memperpanjang masa simpannya.
Alat dan bahan membuat saus tomat cukup mudah dan murah. Alatnya yaitu peralatan dapur yang biasa sudah dimiliki ibu rumah tangga seperti blender, baskom, saringan, pisau, panci, wadah, dan timbangan. Bahan utamanya yaitu tomat beef yang dicampurkan dengan bahan tambahan lainnya seperti gula, cuka, maizena, lada bubuk, cengkeh bubuk, bawang putih bubuk, kayu manis bubuk, natrium benzoate dan garam.
Widyaiswara juga menyampaikan bahwa ampas kulit tomat beef yang tidak digunakan pada pembuatan saus tomat bisa dijadikan bahan pembuatan kerupuk dan masker wajah untuk kecantikan kulit. Ini bertujuan untuk memanfaatkan semaksimal mungkin bahan dasar yang kita gunakan untuk pengolahan hasil pertanian. Selanjutnya, akan dilakukan pendampingan pembuatan kerupuk dan masker wajah berbahan dasar tomat beef.
Salah satu peserta, Fitri Novianti menyampaikan kesannya. "Di sini saya belajar mengolah saus tomat dari tomat beef. Alhamdulillah dapat ilmu baru cara membuat saus tomat. Saya pernah mencoba membuat sendiri namun berbeda hasilnya dengan yang diajarkan oleh widyaiswara BBPP Lembang dan yang kami praktikkan di sini rasanya hampir sama dengan yang dijual di pasaran yang sudah memiliki brand yang dikenal dengan baik oleh konsumen," ucapnya.
"InsyaAllah bersama anggota KWT lainnya kami akan manfaatkan tomat beef untuk diolah menjadi saus tomat, semoga pasar untuk penjualan saus tomatnya terbuka luas," harapnya.