Tangkap Peluang Bisnis Pertanian, Ibu-ibu PKK Kabupaten Bekasi Pelajari Teknologi Pertanian

Sebagai bagian dari masyarakat, Ibu-ibu Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Muktijaya Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi, berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang. Tujuannya ingin belajar tentang teknologi pertanian terkini yang bisa diaplikasikan di masyarakat.


LEMBANG. Fokus utama Kementerian Pertanian menekan impor dan mewujudkan Indonesia yang berswasembada pangan. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa ketahanan pangan berawal dari desa. “Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara."


Sejalan dengan pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, bahwa kunci keberhasilan pembangunan sebuah bangsa diawali dengan pembangunan SDM. "Semuanya dimulai dengan pembangunan pendidikannya, pelatihannnya, dan penyuluhannya."


Ibu-ibu PKK sebanyak 33 orang dari Desa Muktijaya Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi belajar pertanian di BBPP Lembang, Selasa (19/12/2023). Kehadirannya diterima oleh Kepala Balai, Ajat Jatnika, “Kami adalah balai pelatihan di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian. Tanggung jawab kami meningkatkan kualitas SDM di bidang pertanian," jelas Ajat.


Ajat mengungkapkan harapannya agar sektor pertanian di samping utamanya untuk konsumsi juga bisa menjadi sumber penghasilan di lingkungan terkecil, yaitu keluarga. “Banyak yang bisa ibu-ibu tangkap peluang dan lakukan setelah nanti belajar dan melihat langsung kegiatan agribsinis, seperti pemanfaatan pekarangan, budidaya sayuran dengan hidroponik dan pengolahan hasil pertanian," ucap Ajat.


Tidak berlama-lama, peserta langsung memperoleh materi tentang persemaian tanaman sayuran dataran tinggi dari widyaiswara BBPP Lembang, Cece Mulyana. Agar lebih menguasai tentang persemaian, peserta beranjak menuju Inkubator Agribisnis untuk praktik persemaian hidroponik. Widyaiswara didampingi petugas mengajak ibu-ibu PKK melarutkan nutrisi hidroponik AB mix, mencampurkan 1ml larutan nutrisi A dan 1ml larutan nutrisi B dengan 1 liter air, memotong rockwool menjadi ukuran 2cm x 2cm, lalu diletakkan di dalam baki dan menyemprotkan larutan nutrisi AB mix.


Langkah selanjutnya membuat lubang tanam, dan meletakkan bibit sayuran pakcoy ke dalam setiap potongan rockwool. Peserta juga diberikan informasi proses penanaman dengan wick system. Lalu, menanam bibit pakcoy setelah melalui proses persemaian 14 hari ke dalam netpot dan bak wick system yang sudah diberikan larutan nutrisi AB mix.


Rombongan pun beranjak menuju Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, mempelajari pengolahan hasil jagung menjadi es krim. “Jagung adalah salah satu komoditas pangan yang jika diolah menjadi aneka olahan pangan, di samping dapat memperpanjang masa simpan produk, meningkatkan nilai tambah, juga memberi peluang bisnis untuk raih keuntungan berlipat," jelas Saptoningsih, widyaiswara BBPP Lembang spesialisasi pascapanen dan pengolahan hasil pertanian.


Alat dan bahan membuat es krim jagung cukup sederhana, mudah diperoleh dan relatif murah. Alat utama yang dipergunakan yaitu blender, mixer, panci, kompor, yang umumnya sudah dimiliki di setiap rumah tangga. Bahannya yaitu jagung manis, telur, air, susu murni/UHT, susu kental manis, dan emulsifier.


Petugas laboratorim menjelaskan langkah kerja membuat es krim jagung. Mulai dari biji jagung dipipil, diblender, menambahkan air dan telur. Setelah halus dilakukan proses penyaringan. Lalu larutan jagung dipanaskan di atas kompor api kecil menggunakan panci dan diaduk hingga mendidih, Setelah mendidih, adonan didiamkan sebentar lalu ditambahkan susu murni/UHT dan susu kental manis. Setelah itu dibekukan di freezer. Setelah beku, adonan es krim dihaluskan menggunakan mixer dan ditambahkan emulsifier. Proses akhir pembuatan es krim jagung adalah memindahkan adonan es krim ke cetakan es krim sebelum dinikmati.


Salah satu peserta yang tampak tekun mengikuti kegiatan dan terlibat aktif, Yohanah, mengatakan, “Belajar pertanian di sini, banyak ilmu yang saya peroleh. Saya jadi memahami budidaya sayuran dengan hidroponik dan pengolahan jagung menjadi es krim. Akan saya coba praktikkan di lingkungan rumah saya," ucapnya.