Gaungkan Genta Organik di Tiga Provinsi, Kementan Sertifikasi Fasilitator Organik Tanaman
Gerakan Tani ProOrganik (Genta Organik) menjadi salah satu program yang diluncurkan KementerianPertanian sebagai solusi meningkatkan produktivitas di tengah ancaman krisispangan dunia dan mahalnya harga pupuk.
MenteriPertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyatakan "salah satu faktor yangmempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalahketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik".
"Sampaisaat ini, untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk organik sangat sulitdan mahal karena beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negaralain," jelas Mentan Syahrul.
Lebih lanjutMentan berharap melalui Genta Organik, kebutuhan pangan tetap terjaga.
Badan Penyuluhandan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) sebagai garda terdepandalam peningkatan kapasistas SDM pertanian turut mewujudkan misi tersebut.
Kepala BPPSDMP,pada berbagai kesempatannya senantiasa mengingatkan bahwa pertanian organikberarti pertanian yang lebih sehat.
"Back tonature. Gunakan produk-produk alami. Ini tidak hanya menyehatkan tanaman, namunair, tanah, dan udara juga jadi lebih sehat," katanya.
Karenanya, Dedimenekankan bahwa pangan yang berkualitas,berasal dari pupuk yang berkualitas. Karenanya diperlukan sumberdaya pertanianyang juga berkualitas guna memelihara lahan dan ekosistem yang berkelanjutan.
Balai BesarPelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menggelar sertifikasi kompetensi bagi 30fasilitator organik tanaman sebagai langkah mencetak SDM pertanian yangkompeten.
Sertifikasimerupakan salah satu tahapan yang harus dilewati seorang individu atauprofesional dalam mendapatkan pengakuan atas kompetensi yang dimilikinya.
Fasilitator yangtelah lulus dalam sertifikasi tentu memiliki pengakuan atas kompetensi yangdimilikinya dan memperluas kesempatan, terutama dalam memasifkan Genta Organik.Inilah yang menjadi tujuan dilaksanakanya kegiatan yang digelar pada 19-21September 2023 ini. Terlebih para fasilitator menjadi garda terdepan pertanianorganik di masing-masing wilayahnya.
Bertempat diTempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri BBPP Lembang, sertifikasi dilakukan denganmetode ujian tertulis, observasi, wawancara, unjuk kerja, dan pemberkasan.
Tim Asesorberasal dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pusat Pelatihan (Puslatan)Kementan yang telah terafiliasi dengan Badan Nasional Standarisasi Profesi(BNSP)
Selama tiga hariefektif menjalani proses sertifikasi masing-masing peserta yang berasal dariJawa Barat, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta menunjukkan kemampuan dan portofolioterbaiknya.
Sri AyuAndayani, perwakilan dari tim asesor menyatakan seluruh (30 orang) pesertadinyatakan kompeten. Ia berharap dengan adanya sertifikasi ini para fasilitatordapat terus meningkatkan kompetensinya dan memperluas pengembangan pertanianorganik. Ia juga mengapresiasi seluruh peserta yang sudah berusaha denganmaksimal, terutama pada tahapan unjuk kerja.
Kegiatan ditutupoleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, pada Kamis (21/9). Pada kesempatannyaAjat berpesan agar seluruh fasilitator mampu menjadi bagian dari insanpertanian yang akan menyiapkan pangan sehat bagi 273 juta jiwa pendudukIndonesia.
“Belajar,bekerja, berkarir, dan membangun jejaring kerja melalui berbagai media,”lanjutnya.
Ditemui dipengujung kegiatan, Sawartini, peserta asal Wonosobo, Jawa Tengah, menyampaikankesannya. Menurutnya seluruh proses sertifikasi telah dilalui dengan baik,didukung dengan fasilitas, sarana dan prasarana, serta asesor yang kompeten dibidangnya. (DRY/YKO)