Hadapi Pasar Global, Kementan Tingkatkan Kapasitas SDM Pertanian di Kawasan Food Estate Kabupaten Garut

Kementerian Pertanian menetapkan pengembangan kawasan Food Estate sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan pertanian. Pentingnya peningkatan produksi dan penguatan cadangan pangan menjadikan program super prioritas ini harus ditangani secara extraordinary, salah satunya dengan meningkatkan kompetensi petani dan penyuluh pendamping secara intensif.

bbpplembang bimtek garutGARUT. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, ”di pertanian itu yang terpenting adalah bagaimana kemauan kita bekerja, kuncinya harus fokus dan paham secara jelas dan detil apa yang kita kerjakan, apa target kita, pahami medannya, pahami siapa orang-orang yang harus kita kenal di lapangan, dan tentu harus diikuti juga dengan disiplin dan kerja sama yang baik,” papar Syahrul.

“Kami akan memaksimalkan semua lini agar pendampingan atau pengawalan yang diberikan terhadap petani di wilayah Food Estate di berbagai provinsi bisa berjalan maksimal,” ungkap SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi mengungkapkan, ada sejumlah langkah yang akan dilakukan Kementan melalui BPPSDMP untuk mendukung program food estate, diantaranya dengan menggelar pembekalan umum bagi tim pendamping dan petani.

”Pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan etos kerja dalam pelaksanaan tugas meningkatkan pengetahuan teknis dari produksi hingga pascapanen dan pemasaran, meningkatkan wawasan peserta tentang inovasi teknologi dan meningkatkan wawasan peserta dalam dalam penguatan kelembagaan ekonomi petani,” ungkap Dedi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani. Kegiatan dilaksanakan selama 3 hari mulai 26 – 28 Oktober 2022. Lokasi Bimtek di Hotel Augusta, Cipanas, Kecamatan Tarogong Kabupaten Garut.

Pembukaan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga Gunasantika. Hadir pula perwakilan dari Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura dan Kepala BBPP Lembang.

“Bimbingan Teknis ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani dan petugas pada pengembangan kawasan Food Estate Hortikultura di Kabupaten Garut. Khususnya dalam penguatan kelembagaan petani di Kabupaten Garut,” jelas Beni.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika memberikan materi tentang Kebijakan Pengembangan SDM bagi 24 orang peserta bimtek, Rabu (26/10/2022). Selama 3 hari berlatih, Widyaiswara BBPP Lembang memberika 4 materi inti yaitu Penumbuhan dan Pengembangan Kelompok Tani, Penumbuhan dan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani, serta Penumbuhan dan Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang.

Widyaiswara Ahli Madya, Abd. Rohim, mengajak peserta menggali potensi Poktan dan Gapoktan yang dikelolanya dalam rangka melakukan perbaikan internal lembaga guna menyiapkan Poktan atau Gapoktan menjadi Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dalam sebuah kawasan pertanian berbasis korporasi.

“Pengalaman mengelola Poktan atau Gapoktan dengan profesional akan menjadi bekal berharga agar tidak gagap dan mati gaya ketika harus mempersiapkan diri bertransformasi menjadi Kelembagaan Ekonomi Petani berbasis korporasi,” tegas Abd. Rohim.

Di penghujung kegiatan, dari PT. Mitra Desa Pamarican sebagai pelaku korporasi tanaman pangan menyampaikan success story pengalaman mendirikan korporasi petani.

Saat penutupan Bimtek, salah seorang peserta menyambut baik adanya bimtek ini. “Bimtek ini memotivasi kami untuk segera bertranformasi dari Poktan dan Gapoktan menjadi Kelembagaan Ekonomi Petani berbasis korporasi,” jelasnya.